Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ingat Putrinya, Zubair Tak Kuasa Menahan Tangis Berdoa di Lokasi Ambruknya Atap SDN Gentong Pasuruan

Teringat putrinya yang menjadi korban, Zubair tak kuasa menahan tangis saat berdoa di lokasi ambruknya atap SDN Gentong Pasuruan.

Penulis: Galih Lintartika | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM/GALIH LINTARTIKA
Zubair menaburkan bung di lokasi ambruknya atap SDN Gentong Pasuruan yang menewaskan putrinya, Irza Almira setahun lalu, Jumat (25/12/2020). 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Galih Lintartika

TRIBUNJATIM.COM, PASURUAN - Zubair hanya terdiam saat mendatangi lokasi ambruknya atap SDN Gentong Pasuruan yang menewaskan putrinya, Irza Almira setahun lalu, Jumat (25/12/2020).

Dia sengaja datang ke sekolah untuk mengenang peristiwa yang sudah berlalu setahun tersebut.

Zubair datang sendirian.

Mengenakan kemeja, ia terlihat memanjatkan doa di lokasi yang membuat anaknya meregang nyawa. 

Sesekali ia terlihat mengusap air mata yang jatuh di pipinya. Kesedihan masih terlihat di wajah Zubair meski kejadian perih sudah setahun berlalu.

Tangisnya pun pecah saat ia mulai menaburkan bunga di bekas ruang kelas anaknya.

Di situ, Zubair tak kuasa menahan tangisnya.

Ia pun menangis mengingatkan kejadian itu menimpa anaknya.

Baca juga: Di Penghujung Tahun, Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf Raih Penghargaan Top Digital Awards 2020

Baca juga: Hujan Disertai Angin Kencang Menerjang Sidoarjo, Tiang Listrik Ambruk dan Sejumlah Pohon Tumbang

Terlebih lagi, ia juga masih menemukan barang milik anaknya yang masih utuh di sisa-sisa atap yang ambruk tersebut. Di antaranya sandal berwarna merah muda, dan kotak makan.

Biasanya, kotak makan itu selalu digunakan anaknya untuk membawa bekal makan yang sudah disiapkannya bersama istri.

"Saya ingat, ini lokasi duduk anak saya," kata Zubair sambil menahan tangis.

Dia mengaku masih belum bisa melupakan peristiwa ini begitu saja. Ia masih saja menangis, jika mengingat anaknya.

Baca juga: Harga Tiket Masuk Wisata Kebun Kurma di Pasuruan, Bisa Lihat Pohon Kurma hingga Nikmati Olahan Kurma

Baca juga: Tepat Setahun, Dua Atap Bangunan di Komplek SDN Gentong Kota Pasuruan Kembali Ambruk

"Kalau malam sering menangis saat sedikit memikirkan anak saya. Jujur saya dan istri masih trauma," sambung dia.

Ia mengaku sangat rindu putrinya.

Ia hanya bisa mendoakan agar putrinya baik baik saja di alam sana. Dan ia selalu berdoa, semoga kejadian ambruknya sekolah ini pertama, dan sudah tidak ada lagi ke depannya.

Baca juga: Detik-detik Atap SDN Gentong Pasuruan Ambruk, Siswa Berhamburan Nangis, Ada yang Terjepit Reruntuhan

Baca juga: Kasus Ambruknya Atap SDN Gentong Mulai Disidangkan di PN Kota Pasuruan

Zubair juga masih mengingat betul bagaimana anaknya tertimpa dua kali reruntuhan atap bangunan gedung kelas 2 B.

"Cukup anak saya saja yang menjadi korbannya. Semoga kualitas bangunan atau gedung pendidikan di Kota Pasuruan lebih baik ke depan," pungkas dia.

Editor: Dwi Prastika

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved