Obati Kejenuhan Saat Pandemi dengan Main Bareng Anak, Coba Bikin 'Gunung Berapi' Ala Novia Maulina
Novia Maulina, seorang pegiat permainan anak dari Kota Batu sebut bermain dengan anak dapat usir kebosanan di tengah pandemi Covid-19.
Penulis: Benni Indo | Editor: Hefty Suud
Hal pertama yang dilakukan yakni memasukan cuka ke botol. Lalu dikasih pewarna dan sabun. dikocok sedikit, lalu ditaburkan baking soda.
“Terus dikocok akan kuat dan akan meluap seperti larva. Jadi bisa membuat mainan sederhana seperti itu dan lagipula itu aman karena terbuat dari bahan bumbu-bumbu makanan,” paparnya.
Di tempat yang sama, bagian Hubungan Masyarakat PPM Kelompok 36 Gelombang 14, Rika Ayu Purnama Sari mengemukakan, kelompoknya menyelenggarakan beberapa program selama sebulan melaksanakan PMM hingga pertengahan Januari mendatang.
Salah satunya adalah mengedukasi masyarakat mengatasi kecemasan di saat pandemi berlangsung. Di samping itu, juga untuk menyadarkan anak-anak agar tidak kecanduan gawai.
Dikatakan Rika, anak-anak banyak kecanduan gawai dan menonton konten yang tidak sesuai dengan usianya. Hal itu dikhawatirkan memberikan dampak buruk kepada anak-anak yang masih kecil.
“Hari ini, kami sosialisasi dan workshop kepada anak dan orangtuanya. Kami ingin ajarkan bagaimana asyiknya bermain dengan belajar supaya tidak terpaut dengan gawai. Kami menggandeng Fun Learning untuk memberikan materi bermain sambil belajar,” katanya.
Banyak hal yang dilakukan orangtua dan anak saat mengikuti workshop. Rika berharap, keterlibatan ataupun kerjasama anak dan orangtua tersebut bisa diteruskan di rumah.
Menurut Rika, anak-anak sejatinya sangat senang membuat mainan sendiri. Hal tersebut sebaiknya mendapat dukungan dari orangtua.
“Anak-anak senang membuat mainan sendiri, namun ketika mereka main gawai, yang dilihat bukan kontennya mereka. Kadang orang tua juga tidak mengawasi. Banyak sinetron yang mengajarkan dari kecil pacaran, jadi tidak bagus.
Dari situ kami berpikir agar anak-anak tidak ketagihan gawai,” papar mahasiswa Ilmu Pemerintahan tersebut.
Pengalamanny sendiri yang memiliki adik, jika sudah memegang gawai, susah untuk melepaskannya. Kalaupun bisa dilepas, anak cenderung memberontak.
“Untuk mengerem seperti itu, tentunya mainan seperti ini bisa menjadi solusi,” ujarnya.
Masa pandemi, masa ketika banyak menghabiskan waktu di rumah, harus menjadi sarana menguatkan ikatan anak dengan orangtuanya.
Penulis: Benni Indo
Editor: Heftys Suud