Tekan Potensi Kerumunan, DKPP Tutup Sejumlah Tempat Rekreasi di Surabaya Selama Masa Libur Nataru

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Seluruh tempat rekreasi yang dikelola oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya sementara ditutup di masa libur Nataru. 

Keputusan itu diambil lantaran Pemkot  Surabaya mengambil langkah antisipasi, menekan seluruh potensi kerumunan. 

Kepala DKPP Kota Surabaya Yuniarto Herlambang mengatakan, upaya itu menjadi bagian dari langkah pihaknya turut dalam pengendalian wabah virus ini. 

"Untuk mencegah kerumunan, mengurangi keramaian," kata Herlambang saat dikonfirmasi, Rabu (30/12/2020). 

Sejumlah tempat yang ditutup itu antara lain, Taman Hutan Raya (Tahura) yang tersebar di 9 lokasi di Surabaya. Tahura itu diantaranya Tahura Balasklumprik, Tahura Lempung serta Tahura Pakal. 

Baca juga: Memasuki Penghujung Tahun 2020, Polres Kediri Berhasil Ungkap 443 Kasus Kriminalitas

Baca juga: 4 Paramedis Terkonfirmasi Positif Covid-19, Puskemas di Ponorogo Tutup Layanan

Kemudian, Kebun Raya Mangrove juga ditutup oleh DKPP. Seperti Kebun Raya Mangrove Wonorejo dan Kebun Raya Mangrove Medokan Sawah. 

Secara resmi penutupan itu dilakukan sejak 24 Desember kemarin hingga 3 Januari mendatang.

Khusus untuk sentra ikan dan pasar burung juga akan ditutup namun dilakukan secara khusus. 

Sentra ikan yang dikelola oleh DKPP itu diantaranya, Sentra Ikan Bulak serta Sentra Ikan Hias di Gunungsari. Sedangkan Pasar Burung, diantaranya Pasar Burung di Dolly. 

Herlambang mengaku, lantaran tempat tersebut masih berhubungan dengan kegiatan perekonomian warga, maka penutupan hanya dilangsung saat malam tahun baru hingga tanggal 1 Januari saja. 

Baca juga: Pencurian di Tuban Meningkat Selama 2020, Polisi: Tidak Semua Bisa Cepat Diungkap

"Tanggal 2 Januari sudah bisa buka," terangnya. 

Sementara itu, Kepala Bidang Pertanian DKPP Kota Surabaya, Rahmad Kodariawan mengatakan meski Tahura dan Kebun Raya Mangrove ditutup, namun perawatan tetap dilakukan. 

"Kalau petugas tetap ada, yang merawat tanaman, pembersihan disana mereka masih ada. cuma ditutup untuk umum," ungkapnya dikonfirmasi terpisah. 

Editor: Pipin Tri Anjani