Angka Covid-19 Tinggi, Sekolah di Surabaya Pertimbangkan Tak Jalankan Pembelajaran Tatap Muka
Setelah tingkat SD dan SMP di Surabaya dipastikan tidak menggelar menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) di awal Januari 2021.
Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Januar
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Setelah tingkat SD dan SMP di Surabaya dipastikan tidak menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) di awal Januari 2021.
Kini giliran tingkat SMA/SMK di Surabaya mengambil langkah serupa.
Pasalnya, angka positif Covid-19 baik secara nasional maupun regional mengalami peningkatan signifikan.
Di SMAN 16 Surabaya, misalnya berdasarkan Surat Pemberitahuan nomor: 000/389/11.6.1.16/2020 pembelajaran semester genap mulai 4 Januari 2021 akan dilaksanakan secara daring.
Baca juga: UPDATE CORONA di Indonesia Minggu 3 Januari 2021, Kasus Baru Tambah 6.877, Total 765.350 Positif
"Kami sudah membuat edaran untuk dua minggu ini akan dilaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) sembari kita melihat situasi (kasus Covid-19) di Jatim khususnya Surabaya. Kebijakan ini pun berdasar hasil rapat MKKS dan Kacabdindik (wilayah Surabaya)," ujar Kepala SMAN 16 Surabaya, RA Roosdiantini.
Selama pelaksanaan PJJ, pihaknya juga akan melakukan evaluasi terkait persiapan PTM.
Hal itupun akan dikoordinasikan dengan Pengurus Komite dan Tim Gugus Covid-19 Di Lingkungan setempat.
"Selama dua minggu ini kita juga mintai pendapat ke wali murid dan komite menggunakan melalui google form. Karena pelaksanaan PTM ini tergantung bagaimana orangtua mengijinkan putra putrinya untuk ke sekolah," jabar dia.
Kebijakan yang sama pun dilakukan SMKN 2 Surabaya.
Rencananya PTM akan dilaksanakn pada tanggal 18 Januari, dengan melihat perkembangan kasus Covid-19 di Surabaya.
"Jadi sementara di pelaksanaan PJJ atau daring (4-16 Januari) ini akan disiapkan dengan matang untuk PTM di tanggal 18 mendatang. Dengan melihat kondisi Covid-19, jika memang harus dilaksanakan PTM kemungkinan prosesntasi 25-50 persen lihat kondisi sekolah," urai Kepala SMKN 2 Surabaya, Djoko Pratmodjo.
Untuk PTM nantinya, Djoko menjabarkan akan diprioritaskan untuk kelas 12, karena persiapan ujian.
Sementara kelas 11 beberapa siswanya akan mengikuti magang secara bertahap.
Sementara itu, Pakar Pendidikan Jatim, Prof Moh Nuh menekankan pada prinsipnya, pelaksanaan PTM bukan pada hitungan bulan atau penetapan bulan Januari.
Lebih dari itu, yang harus di perhatikan dan menjadi catatan adalah kesiapan beradaptasi dengan Covid-19.