Harga Cabai Rawit di Lamongan Tembus Rp 80 Ribu Per Kilogram
Awal tahun 2021, menjadi berkah bagi petani cabai. Betapa tidak harga cabai rawit, yang kini mencapai Rp 80 ribu per kilogram. Dari harga semula
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Januar
TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Awal tahun 2021, menjadi berkah bagi petani cabai. Betapa tidak harga cabai rawit, yang kini mencapai Rp 80 ribu per kilogram. Dari harga semula Rp 45 ribu per keliogram.
Harga cabai yang meroket tak terjangkau itu berlaku di semua pasar di wilayah Lamongan termasuk di Pasar Sidoharjo, Sekaran, Blimbing, Babat dan Pasar Sukodadi.
Data Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lamongan, menunjukkan, harga cabai rawit yang semula berada di kisaran Rp 45 ribu per kilogram, kini menjadi Rp 80 ribu.
Baca juga: Hendak Mendahului Truk, Pengemudi Motor di LamonganTerpental dan Tewas di Lokasi
Kepala Disperindag Lamongan, M. Zamroni dikonfirmasi Surya.co.id mengungkapkan, lonjakan harga cabai rawit tersebut disebabkan beberapa faktor, salah satunya adalah musim hujan. Sehingga tidak banyak tanaman cabai yang tumbuh dan buah dengan ideal.
"Musim penghujan jadi salah satu faktornya, di samping itu juga belum musim panen, sehingga harganya mengalami lonjakan, " kata Zamroni, Selasa (5/1/2021).
Meski belum memasuki masa panen dan terjadi lonjakan harga, namun Zamroni memastikan bahwa keberadaan stok cabai rawit masih aman.
Di Lamongan juga menjadi sentra tanam cabai, ada di Brondong, Solokuro dan Gampangsejati.
"Kalau untuk ketersediaan barang masih amanlah" katanya.
Terkait kenaikan harga cabai, sangat tidak berpengaruh bagi Lamongan. Bahkan petani cabai di Lamongan banyak diuntungkan. Termasuk tingginya harga kedelai impor.
Tempe, tahu tetap bisa produksi, meski dengan cara lain tanpa harus mengurangi kualitas produksi." Cukup dengan mengecilkan ukuran atau cetakan dan tidak manaikkan harga," katanya.
Selain cabai rawit, kenaikan juga terjadi pada daging ayam kampung, yang semula Rp 60 ribu per kilogram, kini menjadi Rp 65 ribu. Bawang merah naik Rp 3.000, dari Rp 22 ribu menjadi Rp 25 ribu.
Minyak goreng kemasan, minyak goreng curah serta seluruh jenis beras, mulai dari yang kualitas medium, premium dan kualitas super, mengalami kenaikan yang seragam, yaitu seribu rupiah.
Jika harga bahan pokok di atas mengalami kenaikan di awal tahun 2021, kondisi berbeda terjadi pada telur ayam ras yang justru mengalami penurunan sebesar Rp 3.000 per kilogram, dari sebelumnya Rp 27 ribu, kini menjadi Rp 24 ribu per kilogram. "Harga cabai keriting dan cabai merah besar juga turun. Cabai keriting sebelumnya Rp 58 ribu, sekarang turun Rp 13 ribu, kemudian cabai merah besar sebelumnya Rp 55 ribu turun Rp 15 ribu," kata Zamroni. (Hanif Manshuri)
--