Breaking News
Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Isi Saldo Tabungan Pekerja Tanam Mangrove di Gresik Ludes, Pemilik Sampai Kaget Saat Tahu

Ibu - ibu pekerja tanam mangrove, warga Desa Langkah Kulon, Kecamatan Ujungpangkah heran.

Penulis: Sugiyono | Editor: Januar
TribunJatim.com/ Sugiyono
Ibu-ibu mengadukan buku tabungan dari bekerja menanam bibit mangrove yang ludes isinya 

TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Ibu - ibu pekerja tanam mangrove, warga Desa Langkah Kulon, Kecamatan Ujungpangkah heran. 

Sebab, buku tabungan dari bekerja menanam bibit mangrove ludes. Akhirnya, warga mendatangi BRI Cabang Gresik untuk rekening koran buku tabungan, guna mencari bukti dana yang masuk dan keluar, Selasa (5/1/2021). 

Sedikitnya ada enam warga yang merasa kehilangan isi saldo tabungan. Mereka kaget setelah melihat rekening koran buku tabungan tinggal Rp 110. 

Baca juga: Hendak Mendahului Truk, Pengemudi Motor di LamonganTerpental dan Tewas di Lokasi

Padahal, dana yang masuk ada yang Rp 2 Juta, Rp 2,5 juta dan Rp 3,5 juta. 

"Ini aneh, saldonya tinggal Rp 100. Padahal, uang bayaran menanam mangrove ada yang dua juta rupiah, dua setengah juta dan ada yang tiga juta. Dan yang punya buku tabungan tidak merasa mengambil," kata salah satu ibu yang ikut melakukan print koran buku tabungan di BRI Cabang Gresik, Jalan Panglima Sudirman. 

Dari data rekening koran tersebut, terlihat ada dana masuk sebesar Rp 500,000. Ada juga  Rp 1,5 juta. "Tapi, isi tabungan tinggal seratus rupiah," imbuhnya. 

Atas hilangnya isi saldo tabungan tersebut, anggota Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) akan mengadu ke pengurus. Sebab, dari pihak desa Pangkahkulon tidak mengetahui masalah ini. 

"Kemarin sudah menyampaikan ke pihak desa, tapi ternyata tidak mengetahui masalah asal muasal hilangnya saldo pembayaran menanam mangrove," imbuhnya. 

Warga heran, buku tabungan beserta ATM tersebut diterima warga penanam bibit mangrove sudah dalam keadaan kosong. 

"Buku tabungan beserta ATM diserahkan dalam keadaan kosong. Padahal, kita kerja menanam mangrove hanya dibayar Rp 25.000 perhari selama 8 hari," imbuh warga dengan penuh kecewa. 

Sementara, Bendahara Pokwasmas Desa Pangkahkulon, Kecamatan Ujungpangkah, Wiwin zulfiyah, saat dikonfirmasi melalui pesawat telponnya tidak mengangkat. Padahal, di WhasApp terlihat online. (ugy/Sugiyono). 

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved