Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Komplotan Curanmor Asal Madura Didor Polisi, Pelaku Lain yang Kerap Beraksi di Surabaya Diburu

Satu komplotan curanmor yang kerap beraksi di Surabaya bahkan terpaksa ditembak kakinya usai melakukan perlawanan dan berusaha kabur saat diburu.

Penulis: Firman Rachmanudin | Editor: Pipin Tri Anjani
SURYA/Firman Rachmanudin
Petugas Opsnal Unit Jatanras Satreskrim Polrestabes Surabaya menunjukan tersangka dan barang bukti kejahatannya. 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Tingginya angka kasus curanmor (pencurian kendaraan bermotor) di Surabaya direspon Satreskrim Polrestabes Surabaya.

Salah satu komplotan yang kerap beraksi di Kota Pahlawan ini bahkan terpaksa ditembak kakinya usai melakukan perlawanan dan berusaha kabur saat diburu.

Tiga dari empat orang yang masih komplotan ini adalah Yulianto (24), warga Parseh, Socah, Bangkalan, Jamaludin (32) warga Jedih, Socah, Bangkalan dan Moh. Hasin (33) asal Desa Jekan, Parseh, Bangkalan.

Bahkan, Hasin adalah salah satu pelaku yang pernah merasakan dinginnya lantai tahanan beberapa tahun silam dengan aksi serupa.

Salah satu pelaku lain, berinisial AL masih dalam buruan polisi.

Baca juga: Chacha Sherly Senyum Pakai Baju Putih, Curhat Allah Maha Baik sebelum Tiada: Semua Allah Beri Jalan

Baca juga: Sifat Asli Chacha Sherly Dibongkar Rekan di Trio Macan, Pilu Kenang Momen Umrah: Cuma Mbak yang Kuat

Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Oki Ahadian menyebut, kelompok curanmor ini kerap beraksi di wilayah Surabaya Timur.

Dari catatan, beberapa lokasi sasaran pelaku diantaranya di Jalan Keputih Timur, Gg Baru Blok B-6A, Semampir Selatan 3A no 79 surabaya dan Manyar Sabrangan, Gg 9 Perintis pada bulan November dan Desember tahun lalu.

"Kami identifikasi melalui laporan korban. Berdasarkan ciri-cirinya kami kemudian profiling hingga mendapati para pelaku ini kembali ke Surabaya dan hendak beraksi lagi," kata Oki, Rabu (6/1/2021).

Saat beraksi, komplotan asal Madura ini tak segan melengkapi dirinya dengan senjata tajam jenis parang.

Senjata itu menjadi pertahanan terkahir para pelaku jika aksinya kepergok oleh warga atau polisi.

"Mempersenjatai diri pakai senjata tajam dan alat seperti obeng dan kunci T," imbuhnya.

Memuluskan aksinya, para pelaku nekat mencongkel gembok rumah milik korban sebelum merangsek masuk ke teras untuk mengincar motor yang hendak dicurinya.

Terakhir, aksi itu dilakukan pada 16 Desember 2020 yang berhasil menggasak motor Honda Beat milik warga Semampir 3A Surabaya.

Baca juga: Wali Kota Sutiaji Ungkap Penyebab Banjir Lowokwaru Malang, Sampah Hingga Bangunan Tutupi Saluran Air

"Mereka dari Madura berboncengan dua motor. Lalu mencari sasaran sambil keliling. Aksinya selalu diatas jam 11 malam," terang Oki.

Sampai saat ini, polisi masih memburu satu pelaku lain.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved