Antisipasi Banjir, Pemkot Surabaya Galakkan Sosialisasi Warga Agar Tak Buang Sampah Sembarangan
Pemkot mengambil ancang-ancang dengan melakukan sejumlah langkah agar tak ada persoalan banjir di Surabaya.
Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Pipin Tri Anjani
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Puncak musim hujan diprediksi terjadi pada Januari-Februari mendatang.
Pemkot mengambil ancang-ancang dengan melakukan sejumlah langkah agar tak ada persoalan banjir di Surabaya.
Plt Kepala Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Surabaya Anna Fajriatin mengatakan untuk urusan sampah misalnya, pihaknya rutin membersihkan berbagai saluran.
"Di rumah pompa, pasti ada tim disana untuk menyaring sampah, bergabung dengan tim PU," kata Anna, Sabtu (9/1/2021).
Petugas rutin menyisir agar tak ada persoalan sampah. Sebab, jika dibiarkan hal itu dapat menjadi momok di musim hujan.
Baca juga: Banjir di Lamongan Meluas, 38 Desa di 6 Kecamatan Tergenang, Kerugian Ditaksir Capai Rp 26 Miliar
Baca juga: NASIB Mujur Pemulung yang Diangkut Risma saat Blusukan di Jakarta, Mantan Sales Ini Dapat Pekerjaan
Disisi lain, dia juga meminta warga agar tak membuang sampah sembarangan apalagi di saluran air. Kebiasaan membuang sampah bisa menjadi polemik.
Itu terbukti saat hujan turun. Banyak sampah yang harus diangkat oleh petugas di rumah pompa agar tak mengganggu. Petugas juga sempat menemukan sampah kasur dan sebagainya.
"Semua harus membiasakan buang sampah ditempatnya. Jangan dibuang di saluran," ujar mantan Camat Gunung Anyar ini.
Sementara itu, Plt Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana mengatakan, untuk urusan sampah itu pihaknya terus bersosialisasi agar kesadaran warga meningkat. Kebiasaan membuang sampah sembarangan harus terus dikurangi.
"Jangan sampai kita temukan lagi kasur tiga buah," kata Whisnu.
Beberapa waktu yang lalu, tepatnya saat akhir Desember, kawasan Surabaya barat memang sempat banjir saat hujan lebat menguyur. Saat itu, petugas Pemkot mendapati tiga buah kasur yang menyumbat saluran.
Baca juga: Pura-pura Jadi Pembeli, Maling Bermasker Curi HP Seharga Rp 3 Juta di Malang
Whisnu mengatakan sosialisasi lewat Camat dan Lurah juga dilakukan. Mereka diminta terus memberikan pemahaman kepada warga.
Jangan sampai membuang sampah di sungai. Sebab problem bakal muncul saat hujan. Air bisa meluber.
"Lurah Camat terus bersosialisasi kepada warga," ujar Whisnu.
Untuk sarana dan prasarana lain, seperti sistem drainase disebut memang sudah berfungsi. Namun, ke depan persoalan banjir ini memang tetap jadi perhatian Pemkot Surabaya.
"Ke depan bagaimana kita ngatasi banjir ini bisa lebih komprehensif," terangnya.
Editor: Pipin Tri Anjani