Buron Hampir 2 Tahun, 2 Begal Sadis Pembunuh Sopir Ojek Pangkalan di Jalan Pragoto Diringkus
Titik terang kasus begal ojek pangkalan yang ditemukan tewas dengan luka bacok di jalan Pragoto, April 2019 lalu. 2 tersangka berhasil diringkus.
Penulis: Firman Rachmanudin | Editor: Hefty Suud
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Hampir dua tahun berlalu, kasus begal ojek pangkalan yang ditemukan tewas dengan luka bacok di Jalan Pragoto, April 2019 lalu akhirnya menemukan titik terang.
Dua dari tiga pelakunya akhirnya dibekuk unit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya.
Informasi diterima TribunJatim.com, kedua pelaku itu bahkan terpaksa ditembak kakinya oleh polisi karena mencoba kabur saat ditangkap.
Dua pelaku itu adalah Slamet warga Dusun Ngansangan Desa Pasarenan, Kedundung, Sampang dan Sakur warga Dusun Anjir, Pasarenan, Kedundung, Sampang atau Kos di Bendul Merisi Gg Makam Surabaya.
Baca juga: 11 Daerah di Jatim Ini Terapkan PPKM Mulai Senin 11 Januari, Tak Hanya Surabaya dan Malang Raya
Baca juga: Langkah Satpol PP Kota Malang Jelang PPKM, Masih Menunggu Surat Edaran dari Wali Kota
Mereka bersama seorang temannya yang DPO tega beraksi hingga menghabisi nyawa Kariyadi (45), warga Sidoarjo yang biasa mangkal di pangkalan ojek Terminal Purabaya.
Kedua pelaku ditangkap di dua tempat berbeda.
Sakur ditangkap di rumah kosnya sedangkan Slamet diringkus saat berada di jalanan.
"Kami mengidentfikasi rekaman CCTV yang dulu merekam aksi komplotan ini. Kemudian kami lakukan penangkapan setelah hampir dua tahun dinyatakan buron," kata Wakasat Reskrim Polrestabes Surabaya,Kompol Ambuka Yudha Hardi Putra, Sabtu (9/1/2021).
Baca juga: Arti Mimpi Suami Selingkuh dengan Saudara Sendiri hingga Sahabat, Pertanda Konflik dan Pengkhianatan
Baca juga: Pasien Positif Kota Mojokerto Membludak, Klaster Keluarga Dominasi Kasus Meninggal Terpapar Covid-19
Dari hasil penyidikan, kedua tersangka ini berperan sebagai eksekutor.
Slamet nekat membacok korban karena mempertahankan motornya dari aksi komplotan tersebut.
"Satu pelaku yang berperan sebagai penumpang ojek sedang dalam buruan kami," imbuhnya.
Polisi menyebut, aksi komplotan ini terjadi beberapa kali.
Bahkan, kedua pelaku yang ditangkap itu merupakan residivis kasus serupa dengan modus yang sama.
"Motor hasil kejahatan dibawa ke Madura. Penadahnya tidak tentu," terang Ambuka.