Pesawat Sriwijaya Air Jatuh
Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ182 Asal Ponorogo Ikhlas: Mudah-mudahan Jasadnya Bisa Ditemukan
Keluarga pasutri Ponorogo korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182 iklhas. Harap jasad diketemukan, akan dimakamkan di Desa Ngabar.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Hefty Suud
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra
TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - Pasangan suami istri Muhammad Nur Kholif dan Agus Minarni menjadi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182, Sabtu (9/1/2021).
Kedua anak dan sejumlah keluarga telah berangkat dari Ponorogo ke Bandara Soekarno Hatta untuk mengetahui perkembangan kedua korban di crisis center Sriwijaya Air SJ182.
"Sebagai keluarga kita berharap mudah-mudahan mas Kholif dan istri bisa ditemukan jasadnya," ucap adik Kholif, Abdul Hanif Majid Amrullah, Senin (11/1/2021).
Baca juga: Postingan Terakhir Okky Pramugara Sriwijaya Air SJ 182 Bak Firasat? Bukan Foto Sendiri, Yaudah
Baca juga: Kilat Besar Kata 3 Nelayan saat Sriwijaya Air Jatuh, Janggal: Tak Ada Suara Mesin, Ombak Meninggi
Hanif menyebutkan keluarga telah ikhlas jika memang Kholif dan istrinya meninggal dalam insiden tersebut.
"Keluarga ikhlas semua, kita semua akan menunggu giliran (kematian) masing-masing, hanya memang jalannya beda-beda," tambahnya.
Jika ditemukan, jasad dari Kholif dan istrinya direncanakan dimakamkan di Desa Ngabar, Kecamatan Siman, Ponorogo.
Baca juga: Makin Berat untuk Pergi, Obrolan Terakhir YouTuber Faisal-Fay & Pacar, Kini Dirindukan: Al Fatihah
Baca juga: Harga Tiket Masuk Telaga Ngebel & Bukit Cumbri, Bisa Naik Speedboat dan Berfoto di Batu-batu Besar
"Namun jika keluarga di Kalimantan meminta dimakamkan di Kalimantan kita menurut saja. Kakak memang sudah lama tinggal di Kalimantan sedangkan istrinya warga asli Kalimantan," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya Kholif dan Agus Minarni merupakan pasangan suami istri yang merupakan salah satu korban jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ182.
Kholif pulang bersama istrinya ke Ponorogo dari Mempawah untuk melayat ayahnya yang meninggal dunia pada 24 Desember 2020 lalu.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti
Editor: Heftys Suud