Pesawat Sriwijaya Air Jatuh
'Kompor Tak Hidup', Perasaan Tak Enak Ibu Penumpang SJ 182, Curhat Pilu soal Menantu: Positif Hamil
Mereka mengenang momen sebelum keluarga mereka mengalami musibah setelah naik pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Sudarma Adi
“Atas nama keluarga besar Mulyadi, kami memohon doa seluruh kerabat dan handai taulan. Semoga Allah SWT memberikan keajaiban dan saudara kami ditemukan dalam kondisi selamat,” kata Slamet Bowo Santoso, adik Mulyadi.
Kapolres Sintang AKBP Ventie Bernard Musak melalui Kasubag Humas Iptu Hariyanto mengatakan selain Mulyadi dan istrinya Yeti, ada dua warga Kabupaten Sintang lainnya di dalam pesawat tersebut.
Mereka adalah Ays Habil Yamin dan Faisal, warga Jalan MT Haryono, Kapuas Kanan Hulu Kecamatan Sintang.
“Kedua korban di atas adalah putra dari pemilik pakaian toko cahaya busana H Masrijal,” ungkap Hariyanto.
Pencarian Dilakukan 24 Jam
Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP) atau Basarnas Marsekal Madya TNI (Purn) Bagus Puruhito mengatakan, operasi pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu dilaksanakan selama 24 jam tanpa henti.
"Kami melakukan operasi SAR selama 24 jam. Secara teknis operasional, operasi SAR pada malam hari kami laksanakan dengan cara pemantauan maupun sif," katanya melalui keterangan pers yang diterima di Jakarta, Minggu (10/1/2021).
Ia mengatakan, Basarnas masih menerapkan pola operasi pencarian yang sama, yaitu pencarian di permukaan air, di dalam air, dan penyisiran di garis pantai.
Basarnas juga telah mengerahkan BN Basudewa yang dilengkapi alat deteksi bawah air milik Basarnas dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk mencari koordinat pasti keberadaan dua kotak hitam pesawat.
"Sinyal dari dua kotak hitam pesawat diyakini sudah terdeteksi, berjarak antara 150 meter hingga 200 meter dari tempat pesawat jatuh," ucap dia, dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com.
Baca juga: Astaghfirullah, Ratapan Ibu Penumpang Sriwijaya Air SJ 182, Anak Sempat Kirimi Foto: Banyak Senyum
Pesawat Sriwijaya Air nomor register PK-CLC SJ 182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu (9/1/2021), pukul 14.40 WIB dan jatuh di perairan Kepulauan Seribu di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki.
Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 mil laut di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.
Pesawat tinggal landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, pukul 14.36 WIB.
Jadwal tersebut mundur dari jadwal penerbangan sebelumnya 13.35 WIB. Penundaan keberangkatan karena faktor cuaca.
Artikel ini telah tayang di tribunpontianak.co.id dengan judul Berharap Mukjizat Anaknya Selamat, Kedua Orangtua Mulyadi Sebut Nyala Kompor Kecil Sebelum Kejadian dan Basarnas: Pencarian Sriwijaya SJ 182 Dilakukan 24 Jam.