Pesawat Sriwijaya Air Jatuh
Sebelum SJ 182 Jatuh, Ibu Kopilot Fadly Tanya Tujuan Berikutnya ke Anak, 'Belakangan', Ayah Terpukul
Cerita obrolan terakhir Kopilot Fadly Satrianto dan ibunya diungkap sang ayah. Pagi hari sebelum insiden jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Sudarma Adi
"Fadly ini biasanya ke mana dia terbang, tiga jam sebelum berangkat dia selalu telepon, minimal WA (WhatsApp), ke kami," kata Sumarzen.
"Bahwa dia hari ini terbang ke mana, tujuannya ke mana, selanjutnya ke mana lagi," jelasnya.
"Biasanya dia sampaikan," tambah sang ayah yang tinggal di Surabaya, Jawa Timur, dikutip TribunJatim.com, Senin (11/1/2021).

Tidak hanya itu, setelah mendarat Fadly segera menyelesaikan berkas-berkas dan menghubungi keluarganya lagi.
"Sampai landing di mana dia sampai, setelah dia menulis semua laporan yang diperlukan, dia telepon lagi," kata Sumarzen.
"Mengabari lagi," tambahnya.
Ia mengakui sang putra bungsu memang cukup intens berkomunikasi dengan keluarganya.
"Terutama dengan mamanya," ungkap Sumarzen.
Baca juga: Keluarga Ungkap Sosok Fadly Satrianto Kru Pesawat Sriwijaya Air Jatuh, Dikenal Santun dan Soleh
Pada pagi hari sebelum insiden tragis itu, Fadly juga menghubungi sang ibu bahwa ia berangkat ke Pontianak.
Fadly memberi tahu ia menjadi penumpang dalam penerbangan tersebut sebelum nantinya ditugaskan dari Pontianak.
"Dia telepon sama mamanya, bahwa pagi ini dia akan terbang ke Pontianak," kata Sumarzen.
"Mamanya tanya, 'Apakah membawa pesawat atau sebagai penumpang biasa?'," lanjut dia.
"Dia bilang, 'Sebagai penumpang biasa', istilahnya ekstra kru," terangnya.
Setelah itu ibunya menanyakan sesuatu dalam komunikasi terakhir dengan putra bungsunya.
"(Ibunya tanya), 'Setelah itu dari Pontianak ke mana?'. Belum tahu, biasa ditentukan belakangan saja," jelas sang ayah.