Rumah Sakit Rujukan dan Rumah Isolasi Penuh, Pemkot Blitar Siapkan Tempat Alternatif
Persoalannya, Rumah Sakit Rujukan Covid-19 dan rumah isolasi di bekas asrama mahasiswa Poltekkes sudah penuh menampung pasien Covid-19
Penulis: Samsul Hadi | Editor: Januar
TRIBUNJATIM.COM, BLITAR- Pemkot Blitar menyiapkan beberapa tempat alternatif untuk merawat pasien Covid-19.
Persoalannya, Rumah Sakit Rujukan Covid-19 dan rumah isolasi di bekas asrama mahasiswa Poltekkes sudah penuh menampung pasien Covid-19.
"Rumah Sakit Rujukan dan rumah isolasi di bekas asrama mahasiswa di Poltekkes penuh semua," kata Sekretaris Satgas Covid-19 Kota Blitar, Hakim Sisworo, Rabu (13/1/2021).
Hakim mengatakan kapasitas rumah isolasi di bekas asrama mahasiswa Poltekkes menampung 120 pasien.
Sedang kapasitas di RS Rujukan Covid-19 menampung 35 pasien ditambah tenda darurat di halaman rumah sakit dengan kapasitas sekitar 10 pasien.
Baca juga: Alumnus Unair Sukses Bikin Bisnis Stratup dalam Bidang Medis, Diklaim Mampu Deteksi Dini Penyakit
Saat ini, RS Rujukan dan rumah isolasi sudah penuh untuk merawat pasien Covid-19.
"Kami menyiapkan alternatif tempat lagi untuk menampung pasien Covid-19," ujarnya.
Dikatakannya, sekarang Pemkot Blitar menyiapkan rumah sakit darurat di Puskesmas Kepanjenkidul dan di bekas asrama dosen Poltekkes.
Kedua tempat itu akan dimaksimalkan untuk menampung pasien Covid-19.
"Kalau masih tidak menampung, sesuai petunjuk Wali Kota, akan disiapkan tempat isolasi lagi di gedung baru SMPN 3 Kota Blitar," katanya.
Menurutnya, sejumlah rumah sakit swasta di Kota Blitar juga mendirikan tenda darurat untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19.
Rumah sakit swasta yang sudah mendirikan tenda darurat, yaitu, RS Aminah dan RS Syuhada Haji.
"Pendirian tenda darurat di rumah sakit swasta itu kebijakan masing-masing rumah sakit untuk antisipasi lonjakan kasus Covid-19 di Kota Blitar," katanya.
Seperti diketahui, jumlah komulatif kasus positif Covid-19 di Kota Blitar mencapai 1.045 orang, pada Selasa (12/1/2021).
Rinciannya, jumlah komulatif pasien sembuh sebanyak 868 orang, jumlah komulatif pasien meninggal dunia sebanyak 42 orang, dan pasien yang menjalani isolasi sebanyak 135 orang. (sha)