Cara Merawat Kaktus Grafting Agar Tidak Busuk, Tak Perlu Perawatan yang Susah
Owner Laplante Tessa Octavia mengaku, saat ini tren kaktus grafting mulai banyak diperhatikan oleh masyarakat.
Penulis: Akira Tandika | Editor: Pipin Tri Anjani
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Sejak pandemi, banyak masyarakat yang mulai merawat tanaman. Selain untuk menghilangkan kebosanan selama work from home, hobi membuat rumah menjadi estetik mulai bermunculan.
Tren ini kemudian membuat sejumlah tanaman laris di pasaran. Salah satunya kaktus, yang tergolong dalam tanaman dengan perawatan minimal.
Owner Laplante Tessa Octavia mengaku, saat ini tren kaktus grafting mulai banyak diperhatikan oleh masyarakat.
Jika biasanya kaktus hanya tumbuhan hijau berduri, kaktus grafting justru memiliki ragam warna.
"Ini karena kaktus grafting merupakan hasil dari proses stek antara batang buah naga atau kaktus koboi dengan kaktus gymno," ujar Tessa saat ditemui dalam pameran tanaman hias Local Greenery di Ciputra World Surabaya (CWS).
Baca juga: Cara Mudah Membuat Rumah Bersih dan Rapi, Cuci Pakaian secara Rutin hingga Miliki Lemari Serbaguna
Baca juga: Cara Mengenali 5 Tanda Sakit Kepala Gejala Covid-19, Berlangsung Lebih dari 72 Jam hingga Berdenyut
Tessa menjelaskan, bagian dari batang buah naga dan kaktus gymno diiris kemudian ditempel agar bisa melekat secara alami setelah dua minggu.
Selain batang buah naga, kaktus grafting bisa dibuat dari kaktus jenis koboi sebagai alas.
"Kaktus Gymno ini sifatnya benalu. Jadi dia cari makan dari batang yang jadi alasnya. Sehingga harus menggunakan batang yang berwarna hijau dan kuat," tambahnya.
Seperti kaktus pada umumnya, kaktus grafting juga tidak perlu perawatan yang susah. Ini yang menjadikan tumbuhan tersebut banyak diminati.
Tessa menjelaskan, untuk penempatan kaktus grafting bisa di dalam atau luar rumah. Jika ditaruh di dalam ruangan, kaktus hanya perlu disiram sebanyak satu kali dalam seminggu. Itu pun tidak dengan air yang banyak, cukup tiga mililiter. Sementara kalau ditempatkan di luar ruangan, harus disiram dua kali dalam seminggu.
Selain itu, saat proses penyiraman, untuk kaktus yang ditempatkan di dalam ruangan, air hanya boleh disiram di atas tanahnya saja. Sedangkan yang ditempatkan di luar ruangan, boleh diguyur air.
"Jadi beda penempatan, perawatan yang diberikan pun berbeda," katanya.
Baca juga: Mengenal Sosok H Halim Ayah Angkat Syekh Ali Jaber, Tokoh Dihormati di Sumsel dan Seorang Dermawan
Meski begitu, kaktus juga bisa busuk apabila cara penyiraman dan penempatannya salah. Maka, untuk kaktus yang berada di dalam ruangan tetap perlu dijemur tiap satu minggu sekali.
Kaktus grafting yang dikenal memiliki ragam warna seperti tumbuhan artificial ini tetap bisa tumbuh. Hanya saja, tumbuhnya tidak memanjang. Melainkan melebar dan menumpuk.
Tessa melanjutkan, kaktus grafting juga berfungsi untuk menyerap udara kotor. Sehingga dia cocok apabila diletakkan di dalam ruangan, bahkan kamar.
"Apabila kaktus ditempatkan di luar ruangan, harus dilindungi dengan paranet dan plastik UV untuk menghalau sinar matahari langsung ke tumbuhan," tutupnya.
Penulis: Akira Tandika
Editor: Pipin Tri Anjani