RSUD Grati Pasuruan Punya Mesin Pemulasaran Jenazah Covid-19, Keluarga Pasien Bisa Lihat Prosesnya

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Galih Lintartika

TRIBUNJATIM.COM, PASURUAN - Upaya Pemkab Pasuruan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan, khususnya penanganan Covid-19 (virus Corona) di Pasuruan terus dilakukan.

Kali ini, RSUD Grati sudah mempunyai alat atau mesin pemulasaran jenazah Covid-19.

Ada dua mesin sekaligus yang sudah difungsikan sejak seminggu lalu.

Direktur RSUD Grati, drg Dyah Retno Lestari mengatakan, kedatangan mesin ini sangat dinantikan, sebab bisa memecah pemulasaran pasien Covid-19 yang selama ini hanya dilakukan di RSUD Bangil.

“Banyak keluarga pasien yang gundah dan resah, karena masih harus dibawa ke RSUD Bangil untuk dipulasarakan. Baru setelah selesai, kembali dibawa keluarga, diantar petugas pemulasaran diikuti pihak keluarga untuk langsung dimakamkan,” kata Dyah Retno Lestari, Kamis (14/1/2021).

Dia menjelaskan, sejak dioperasionalkan seminggu lalu, sudah ada empat jenazah Covid-19 yang dipulasarakan di RSUD Grati. Semuanya berjalan normal dan lancar.

Baca juga: Hendak Buang Air di Sungai, Warga Pasuruan Temukan Mayat Perempuan Tanpa Busana

Baca juga: Bupati Lumajang Thoriqul Haq Berikan Beasiswa ke Ratusan Mahasiswa, Bantu Ringankan Biaya Pendidikan

"Semua tenaga medis yang khusus pemulasaran jenazah sudah dilatih terlebih dahulu. Kami punya laki-laki dan perempuan. Jadi kalau jenazah perempuan, petugasnya perempuan, kalau laki-laki ya petugasnya sejenis," urainya.

Dyah Retno Lestari menjelaskan, mesin ini sangat membantu dalam menghindari sentuhan fisik antara petugas dengan jenazah Covid-19.

"Mesin dirancang tertutup dengan dilengkapi pelindung kaca plus ada aliran air mengalir seperti pancuran. Air tersebut bisa mengenai seluruh permukaan kulit jenazah, dari segala arah," papar dia.

Selain menyemprotkan air ke seluruh permukaan kulit, mesin ini juga dilengkapi dengan alat yang bisa mengubah posisi jenazah ke kanan dan ke kiri, tanpa dipindahkan dengan kontak fisik secara langsung.

Baca juga: Pemkab Pasuruan Dapat Dukungan Bantuan dari Pemerintah Pusat, Perbaiki 145 Rumah Tak Layak Huni

Baca juga: Korban Jatuhnya Sriwijaya Air Agus Minarni Teridentifikasi, Jenazah Akan Dimakamkan di Mempawah

“Kalau dulu dimiringkan oleh petugas secara langsung, tapi mesin ini bisa bekerja supaya jenazah bisa dimiringkan ke kiri dan kanan,” singkatnya.

Sementara itu, selama memulasarakan jenazah Covid-19, seluruh petugas diwajibkan memakai baju hazmat. Sedangkan selama pemulasaran, keluarga almarhum/almarhumah dilarang untuk ikut memandikan. 

"Keluarga cukup melihat proses pemulasaran di ruang edukasi keluarga. Di ruangan tersebut disediakan TV layar datar yang menampilkan proses pemulasaran jenazah Covid-19 melalui CCTV atau televisi sirkuit tertutup," ungkapnya.

“Semata-mata kita lakukan agar keluarga juga terhindar dari penyebaran Covid-19. Tetap aman dan bisa melihat proses pemulasaran jenazah melalui TV layar datar yang ada di ruangan,” jelasnya.

Baca juga: Tim DVI Polda Jatim Tak Ambil Sampel Tes DNA Keluarga Korban Pesawat Sriwijaya Air SJ182 di Ponorogo

Baca juga: Anggota DPRD Kota Pasuruan Helmi Sebut Gus Ipul Tolak Mobil Dinas Baru, Minta Fokus Tangani Covid-19

Terakhir, ia menyebut mesin ini dibeli dengan menggunakan anggaran yang berasal dari biaya tidak terduga (BTT) Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Pasuruan.

“Mesin ini ditempatkan terpisah. Kita pisah cukup jauh dengan gedung layanan utama. Karena kebetulan ini khusus pasien Covid-19. Semoga kehadiran mesin ini bisa bermanfaat,” tutup dia.

Editor: Dwi Prastika