Petugas Kesehatan Bagikan Masker, Pengungsi Banjir di Jember Diminta Tetap Disiplin Prokes
Petugas kesehatan membagikan masker, pengungsi banjir di Jember diminta tetap disiplin terapkan protokol kesehatan Covid-19.
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sri Wahyunik
TRIBUNJATIM.COM, JEMBER - Masker menjadi salah satu kebutuhan bagi para pengungsi terdampak banjir di Desa Wonoasri, Kecamatan Tempurejo, Jember, di masa pandemi Covid-19 (virus Corona).
Ketika warga terdampak banjir dievakuasi dari rumah mereka, atau pergi menyelamatkan diri, Kamis (14/1/2021), warga kebanyakan tidak memakai masker.
Mereka kemudian berkumpul di lokasi pengungsian, yakni Aula Balai Desa Wonoasri.
Kamis (14/1/2021) malam, ada 104 orang yang tidur di aula tersebut.
Jumat (15/1/2021) siang, tersisa 60an orang, karena beberapa dari mereka memilih pulang.
Hanya para lansia, balita, anak-anak, dan ibu hamil, dan ibu-ibu yang banyak bertahan di lokasi pengungsian.
Baca juga: Penanganan Banjir Jember di Tengah Belum Cairnya Gaji dan Uang Lelah Pegawai Serta Macetnya Anggaran
Keberadaan mereka yang tidak memakai masker, menjadi perhatian khusus dari petugas kesehatan Puskesmas Curahnongko.
Desa Wonoasri merupakan wilayah kerja Puskesmas Curahnongko.
"Nggak ingat memakai masker. Ke sini juga tidak bawa apa-apa, yang penting selamat," ujar Sutami, warga Dusun Kraton, Desa Wonoasri.
Karenanya, petugas kesehatan membagikan masker kepada mereka. Meskipun, kadang kala setelah diberi masker, sejumlah warga enggan memakainya.
Baca juga: Pemkab Lamongan Bagikan 30 Ton Beras Untuk Korban Banjir di 6 Kecamatan
Hal itu membuat petugas kesehatan harus selalu mengingatkan mereka untuk disiplin memakai masker.
"Ya harus begini. Semalam, sudah kami beri masker. Pagi ini, kami beri lagi," ujar Yayuk Baluwarti, petugas surveilans epidemiologi yang juga perawat Puskesmas Curahnongko, Jumat (15/1/2021).
Warga sering lupa memakai masker dan keluar masuk lokasi pengungsian.
Hal itu membuat petugas harus mengingatkan kepada mereka untuk memakai masker.
Petugas juga kembali memberikan masker kepada mereka.
Baca juga: Banjir di Tempurejo Jember Belum Surut, Pemerintah Desa Dirikan Dapur Umum untuk Menyuplai Makanan
"Bagaimanapun saat ini pandemi Covid-19, kami harus menerapkan protokol kesehatan (prokes). Minimal kami minta warga memakai masker. Kami beri ketika tidak punya. Sedangkan kalau menjaga jarak, memang agak sulit karena memang lokasinya di pengungsian," kata Yayuk.
Sementara itu, warga terdampak banjir yang memiliki keluhan kesehatan, berdatangan ke posko pengungsian di Balai Desa Wonoasri.
Paling banyak mereka mengeluh pusing, sesak napas karena ISPA, juga gatal-gatal. Petugas memeriksa tensi darah mereka, dan memberikan obat.
Jika warga yang datang memeriksakan diri tanpa memakai masker, petugas langsung memberikan mereka masker.
Baca juga: Truk Tronton Lumajang Seruduk Pedagang Buah di Pinggir Jalan Pasar Ranuyoso, Korban Sempat Terlempar
Plt Kepala Dinas Kesehatan Jember, Dyah Kusworini menegaskan, pihaknya menyiapkan masker untuk diberikan kepada warga di lokasi pengungsian.
Seperti diberitakan, banjir melanda tiga desa di Kecamatan Tempurejo, Jember, Kamis (14/1/2021).
Dari tiga desa itu, Desa Wonoasri yang menjadi desa terdampak paling banyak. Bahkan dalam waktu dua hari, air belum benar-benar surut dari permukiman warga.
Ada 2.558 KK di Wonoasri yang terdampak banjir. Ratusan orang mengungsi, baik di balai desa, maupun di rumah kerabat.
Editor: Dwi Prastika