Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pesawat Sriwijaya Air

MIRIS Kondisi Rumah Korban Pesawat Jatuh yang Dimaling, '4 Genting Dibuka', Ketua RT Kasihan: Tega!

Pencuri diduga telah mengambil satu unit sepeda, dorongan bayi, tabung gas 3 kilogram, dan galon air milik almarhum.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Sudarma Adi
KOMPAS.com/RASYID RIDHO
(baju putih) Potret korban Sriwijaya Air jatuh yang rumahnya dimaling. Begini kondisi rumahnya. 

Arneta beserta ketiga anaknya yakni Zurisya Zuar (P) berusia 8 tahun, Umbu Kristin Zia (P) berusia 2 tahun dan Fao Nuntius Zai (L) yang masih bayi menjadi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air di Kepulauan Seribu.

Dari informasi yang diperoleh dari warga setempat, rencananya, Arneta terbang ke Pontianak, Kalimantan Barat untuk bertemu suaminya Yaman Zai (43) yang bekerja di sana.

Baca juga: Sosok Okky Bisma Pramugara Sriwijaya Air yang Jatuh, Pengakuan Rekan Kerja: Humoris, Selalu Ceria

Baca juga: Fadly Kru Sriwijaya Air SJ182 Dimakamkan, Pecah Tangis Sang Ayah dan Ibu: Saya Berterimakasih

Lambaian Tangan Terakhir Arneta

Arneta Fauziah (39) warga Perumahan Taman Lopang Indah, Kelurahan Unyur, Kecamatan Serang, Kota Serang Banten menjadi salah satu korban jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ182 di Kepulauan Seribu.

Yayu, Asisten Rumah Tangga (ART) Arneta menceritakan saat terakhir bertemu dengan majikannya tersebut.

Ia mengatakan mengalami sejumlah firasat.

Menurut Yayu, saat tiba di bandara, majikannya mencium bau bunga melati, namun dirinya tidak.

Yayu pun lantas tidak menggubris obrolan dengan majikannya tersebut karena tidak percaya dengan hal-hal mistis.

"Ibu (Arneta) itu pas di bandara bilang ke Saya kalau bau bunga melati. Tapi, saya enggak kecium apa-apa," ujar Yayu, ART Arneta yang juga ikut mengantar ke bandara, Senin (11/01/2021).

Baca juga: Kejanggalan Jatuhnya Sriwijaya Air, Terkuak Pemicu Mendadak: Pilot Tak Sadar, Mesin Itu Pertanda

Ia kemudian mengenang saat terakhir berpisah di pintu masuk bandara.

Anak pertama dan kedua Arneta, Zurisya Zuar Zai (8) dan Umbu Kristin Zai (2) melambaikan tangan kepadanya.

"Si Risya sama Umbu pas mau masuk ke bandara itu ngelambain tangan. Gak nyangka pokoknya," kata Yayu.

Kini, Yayu hanya bisa berdoa ada mukjizat yang dapat memberikan keselamatan bagi keempatnya.

Baca juga: Terbang Bareng, Ajakan Pramugari ke Teman Sehari sebelum SJ 182 Jatuh, Kini Bertemu di Pemakaman

Ilustrasi pesawat dugaan penyebab jatuhnya Sriwijaya Air SJ182
Ilustrasi pesawat dugaan penyebab jatuhnya Sriwijaya Air SJ182 (Tribun Jambi)

Baca juga: Dugaan Pilot Sriwijaya Air Disorientasi Diungkap Pengamat, Juga Diduga Hendak Pindah Jalur

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Rumah Korban Tragedi Sriwijaya Air SJ 182 Dibobol Maling, Tabung Gas hingga Galon Air Raib" dan "Cerita ART Mengenang Lambaian Tangan Terakhir Arneta dan 3 Anaknya di Bandara, Sebelum Masuk Sriwijaya Air SJ 182".

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved