Ratusan Lahan Petani Sampang Gagal Panen Imbas Banjir, Dispertan Ajukan Bantuan Benih ke Pemprov
Banjir bikin 239 hektar lahan petani di Kabupaten Sampang gagal panen. Kepala Dispertan Sampang, Suyono ungkap pihaknya ajukan bantuan benih.
Penulis: Hanggara Syahputra | Editor: Hefty Suud
TRIBUNJATIM.COM, SAMPANG - Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Sampang, Madura ajukan bantuan benih padi pada Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Pasalnya, selama bencana banjir melanda di musim penghujan kali ini, tidak hanya pemukiman warga yang menjadi sasaran.
Lahan padi milik petani pun terdampak banjir sehingga gagal panen.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dispertan Sampang, Suyono mengatakan, bahwa di awal tahun 2021 sudah ada 239 hektar lahan tergenang banjir.
Baca juga: Lihat Bangunan Musala Miring, Klub Motor Antik Gresik Lelang Royal Enfield untuk Renovasi
Baca juga: 1 Tewas 4 Luka-luka Setelah Mobil Pengangkut Uang ATM Tabrak Sepeda Motor di Tuban
Sejumlah hektar lahan padi milik petani yang tergenang banjir tersebar di dua wilayah. Yakni Kecamatan Jrengik dan Kecamatan Sampang.
Menurutnya, setiap musim penghujan dua wilayah kecamatan tersebut menjadi lokasi langganan banjir.
"Setelah dilakukan pemantauan terhadap raturan hektar lahan yang tergenang air, diketahui 98,5 hektar lahan padi mengalami rusak," ujarnya kepada TribunJatim.com, Minggu (17/1/2021).
Dijelaskan, 98,5 hektar tanman padi yang rusak akibat genangan air banjir tersebut berada di wilayah Kecamatan Sampang.
Sedangkan, kondisi padi di Kecamatan Jrengik tidak mengalami kerusakan karena air banjir yang menggenangi lahan kurang dari lima hari.
Baca juga: Semester Genap 2020/2021 Masih Terdampak Pandemi, Geram Unisma Tuntut 2 Hal Ini Pada Rektor
Baca juga: MIRIS Rumah Kontrakan Korban Sriwijaya Air Dibobol Maling, Jebol Plafon, Sepeda Anak-Tabung Gas Raib
Sehingga, kodisinya masih dimungkinkan untuk dilanjut, beda dengan lahan padi di wilayah Kecamatan Sampang.
"Puluhan hektar itu tersebar di Kecamatan sampang diantaranya Desa Panggung 20 hektar, Kamoning 3,5 hektar, Gunung Maddah 70 hektar, dan Paseyan 5 hektar," jelasnya.
Mengalami kondisi seperti itu, pihaknya mengaku bergegas melaporkan kepada Bupati Sampang, begitupun mengajukan surat terhadap Provinsi Jawa Timur.
"Dengan adanya bantuan benih para petani bisa menanam ulang," pungkasnya.
Penulis: Hanggara Pratama
Editor: Heftys Suud