Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pesawat Sriwijaya Air Jatuh

Permintaan Dinda 'Serba Baru' sebelum Naik SJ 182 Lalu Jatuh, Ayah Sampai Cari Pinjaman: Tanda-tanda

Haryanto selaku ayah Dinda bercerita, permintaan sang anak diajukan sebelum korban naik pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Abrori
Prosesi pemakaman jenazah Dinda Amalia, korban kecelakaan pesawat Sriwijaya SJ 182 asal Kabupaten Kubu Raya. 

TRIBUNJATIM.COM - Terungkap lagi cerita tanda-tanda kepergian korban Sriwijaya Air SJ 182 dari keluarga.

Satu cerita datang dari ayah Dinda Amelia (15).

Permintaan terakhir Dinda Amelia sebelum meninggal dunia pun disebutnya sebagai pertanda.

Prajurit TNI mengevakuasi serpihan dari pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang hilang kontak saat melakukan pencairan di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Minggu (10/1/2021). Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang hilang kontak pada Sabtu (9/1/2021) sekitar pukul 14.40 WIB di ketinggian 10 ribu kaki tersebut membawa enam awak dan 56 penumpang.
Prajurit TNI mengevakuasi serpihan dari pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang hilang kontak saat melakukan pencairan di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Minggu (10/1/2021). Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang hilang kontak pada Sabtu (9/1/2021) sekitar pukul 14.40 WIB di ketinggian 10 ribu kaki tersebut membawa enam awak dan 56 penumpang. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Dinda Amelia adalah satu dari korban kecelakaan Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, pada Sabtu (9/1/2021) lalu.

Sebelum meninggal dalam kecelakaan tersebut, Dinda sempat meminta sejumlah permintaan kepada ayahandanya.

Sang ayah memercayai, bahwa permintaan Dinda merupakan pertanda anaknya akan tiada.

Baca juga: Putri Korban Pesawat Sriwijaya Air Mengigau Didatangi Ayah Minta Tolong, Nenek Curhat Pilu, Takdir

Dikutip dari TribunKubuRaya.com via TribunWow ( grup TribunJatim.com ), diketahui, Dinda kenakan pakaian serba baru saat menaiki pesawat dengan rute Jakarta-Pontianak itu.

Haryanto selaku ayah Dinda bercerita, permintaan sang anak diajukan sebelum korban naik pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

"Waktu dia mau berangkat itu, mungkin ini tanda-tandanya juga sih ya. Dia itu minta dibeliin semuanya serba baru. Sepatu minta baru, Handphone nya itu juga sampai minta beli baru. Sampai saya nyariin ke kawan-kawan pinjaman, karena uang masih kurang," ungkap Haryanto sambil mengenang Dinda.

"Jadi saya beliin baru itu semuanya. Bajunya, sweaternya itu semua baru pas berangkat."

Baca juga: VIRAL Kesaksian Damkar Dengar Tolong & Tangis di Tengah Laut saat Pencarian Sriwijaya Air: No Edit

Jasad Dinda diketahui telah diserahkan ke pihak keluarga pada Minggu (17/1/2021) kemarin.

Dinda kemudian dikebumikan di Makam Muslim Sungai Durian, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya.

Diketahui, Dinda berangkat dari Jakarta bersama istri dari Kepala Dinas Logistik (Kadislog) Lanud Supadio, Kolonel Teknik Akhmad Khaidir, dan kedua anaknya.

Keempat orang tersebut diketahui pergi dalam rangka berlibur.

"Ceritanya diajak istri Kadislog bapak Kolonel Akhmad liburan, dengan anak-anaknya itu. Rencananya itu mau ke bali, cuma karena kondisi Covid-19 ini jadinya tidak jadi. Jadinya cuma jalan-jalan di jakarta aja," kata Haryanto.

Baca juga: Terungkap WA Terakhir Pramugari Isti Korban Sriwijaya, Centang Satu, Jenazah Disambut Isak Tangis

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved