Sidak Komisi II DPRD Bondowoso di Pasar Induk Diwarnai Perseteruan Antarpedagang
Sidak Komisi II DPRD Bondowoso di Pasar Induk diwarnai perseteruan antarpedagang soal kebijakan relokasi.
Penulis: Danendra Kusuma | Editor: Dwi Prastika
Reporter: Danendra Kusuma| Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM, BONDOWOSO - Komisi II DPRD Bondowoso melakukan sidak di Pasar Induk, Kamis (21/1/2021).
Hal itu dilakukan untuk mengetahui kondisi pasar sebenarnya seusai persoalan para pedagang mencuat.
Para pedagang pasar sore yang berjualan di luar area Pasar Induk bersikukuh tak ingin direlokasi.
Sebab, menurut mereka lantai 2 Pasar Induk pada sore hari sepi pembeli.
Selain itu, kondisi lantai 2 kotor dan minim penerangan.
Mulanya, proses sidak berjalan lancar tanpa kendala berarti.
Wakil Ketua Komisi II, A Mansyur tampak berkoordinasi dengan Tim UPT Pasar Induk di lantai dasar pasar.
Di sela-sela itu, A Mansyur juga menyempatkan waktu untuk menyapa sejumlah pedagang di dalam Pasar Induk.
Baca juga: 15 Personel Polres Bondowoso Akan Lakukan Donor Plasma Konvalesen, Kapolres: Semoga Bisa Bermanfaat
Baca juga: Ijen Geopark dan Megalitikum Direncanakan Akan Masuk Muatan Lokal di Sekolah Bondowoso
Namun, saat Komisi II dan Tim UPT Pasar Induk beranjak menuju area luar pasar, tiba-tiba pedagang daging ayam pasar sore muncul. Lantas menghampiri tim sidak.
Pedagang daging ayam pasar sore yang berjumlah sekitar 5 orang itu pun curhat keluhan yang dialaminya.
Mereka mengaku merugi kalau berjualan di lantai 2 Pasar Induk. Bukan hanya itu, mereka menilai kondisi lantai 2 tak layak ditempati karena kotor dan temaram.
"Mari kami tunjukan kondisi lantai 2 untuk mengetahui alasan kami mengapa tidak mau dipindah ke atas," ujar mereka.
Baca juga: Komisi C Tinjau Aset Pemkab Tulungagung yang Berpotensi Lepas, Pertokoan Belga Hingga TK Batik
Baca juga: Sempat Positif Covid-19, Kadinkes Kabupaten Malang Siap Ikut Donor Plasma Konvalesen​
Sesampainya di lantai 2, mereka kembali memaparkan keluhannya. Kemudian, tak lama berselang, pedagang daging ayam lantai 2 turut bersuara.
Tak mau kalah, pedagang daging ayam membalas dengan memekikkan suara.