Berita Viral
'Teman Tak Ada yang Percaya', Cerita Bocah Tertimbun Gempa Mamuju, Sempat Buat Tim SAR Tercengang
Sempat viral nasib bocah tertimbun reruntuhan Gempa Mamuju, kini diketahui cerita asli dari sang korban langsung
Penulis: Ignatia | Editor: Sudarma Adi
Penulis: Ignatia Andra Xaverya | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM - Cerita bocah tertimbun reruntuhan Gempa Mamuju akhirnya terungkap juga.
Sempat viral rekaman video seorang bocah tertimbun bangunan berjam-jam.
Akhirnya kini cerita dari bocah tersebut langsung diketahui publik.
Nasib bocah satu ini ramai dibicarakan karena ternyata masih bisa selamat.
Meski terekam terjebak dalam reruntuhan, akhirnya nyawanya tertolong.

Sang bocah langsung mengutarakan apa yang sebenarnya terjadi kepadanya saat gempa melanda.
Bocah itu diketahui bernama Angel yang terjebak reruntuhan rumah ketika terjadi gempa di Sulawesi Barat, Jumat (15/1/2021) lalu.
Hingga tubuh sang bocah tak bisa lagi diselamatkan setelah berjam-jam.
Bahkan saat itu tim SAR sempat bingung karena diketahui reruntuhan sangat berat dan begitu menjebak.
Akhirnya cerita asli nasib penyelamatan si bocah itu pun terungkap.
Hal itu disampaikan oleh Alex pada acara Mata Najwa, Rabu (20/1/2021).
Alex bercerita, kini dirinya bersama keluarganya tengah berada di Makassar, Sulawesi Selatan.

Dua anaknya, William dan Catherine juga sedang menjalani pemulihan di sebuah rumah sakit di Makassar.
Alex mengatakan, saat gempa terjadi, kala itu dirinya, istri, 3 anak, dan ibunya serta seorang pembantu sedang berada di rumah.
"Saat gempa saya ada 7 orang di rumah," kata dia.
Gempa terjadi pada saat jam 3 dini hari.
"Tiba-tiba bunyi keras, dan tiba-tiba rumah kami ambruk," ungkapnya.
"Posisi saya di lantai 3, kebetulan saya lagi istirahat sendiri."
"Anak saya di kamar depan, sedangkan ibu saya pas di kamar bawah saya," lanjut dia.
Alex bercerita saking parahnya kerusakan di rumahnya, teman-temannya yang lewat tidak percaya ada korban yang berhasil selamat dari gempa tersebut.
"Tinggi bangunan 13 meter menjadi sekitar 3 meter," ujar Alex.
"Saat itu ada beberapa teman yang lewat di rumah kami, tapi dia enggak singgah."
Baca juga: Terima 20 Ton Beras untuk Korban Gempa Sulbar dan Kalsel, Pemprov Jatim Juga Akan Bantu Rp 2 Miliar
"Dia cuma bilang 'Ah tidak mungkin ada yang selamat'," ucap Alex menirukan kata temannya saat itu.
Sebelumnya diberitakan, beredar sebuah video viral yang menunjukkan seorang anak perempuan terjebak di dalam reruntuhan rumahnya.
Kejadian itu terjadi di Jalan KS Tubun III, Mamuju, Sulbar.
Perempuan yang mengaku bernama Angel ini masih dalam kondisi hidup dan masih bisa diajak berkomunikasi.
Hanya terlihat bagian kepala, dirinya berharap segera mendapatkan pertolongan.
Tidak sendirian, terdapat orang lain yang kemungkinan anggota keluarga juga mengalami nasib sama di sebelah Angel.
Mereka terlihat tidak bisa bergerak sama sekali lantaran terjebit puing-puing bangunan.
"Siapa nama kau dek?," kata warga yang merekam.
"Angel," jawab Angel.
"Masih ada suaranya tapi susah ini," terangnya.

"Sabar dek," pinta warga.
Namun apa daya, warga yang merekam termasuk warga lain di lokasi sekitar tidak bisa berbuat banyak.
Dirinya mengeluhkan parahnya reruntuhan untuk bisa menyelematkannya.

Baca juga: Korban Gempa Sulbar Terserang Penyakit, Ketua DPD RI Minta Posko Kesehatan Didirikan
Jumlah Korban Sementara
Gempa bumi susulan yang terjadi di Majene, Sulawesi Barat, Jumat (15/1/2021) dini hari pukul 01.20 WITA.
Akibat gempa bumi tersebut, 3 orang meninggal dunia, 24 luka-luka dan 2000-an warga mengungsi.
Korban terbanyak berada di Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene.
Laporan terbaru Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) pagi ini menyatakan, gempa susulan berlokasi di 2.98 Lintang Selatan dan 118.94 Barat Laut atau 6 km Timur Laut Majene.
Kerugian di warga di Kabupaten Majene berupa hancurnya Hotel Maleo yang roboh dan robohnya pula gedung kantor Gubernur Sulawesi Barat. Rumah warga juga roboh dengan rincian dalam pendataan serta jaringan listrik padam.
Di Kabupaten Majene, gempa menyebabkan, terjadi longsor di 3 titik sepanjang jalan poros Majene-Mamuju dan membuat akses jalan terputus.

Di kabupaten ini pula, 62 unit rumah rusak berdasarkan data sementara, 1 unit gedung Puskesmas roboh dan satu kantor Danramil Malunda roboh.
Gempa dengan skala 5,9 terjadi pada hari Kamis, 14 Januari 2021 terjadi pukul 14:35 WITA kemudian disusul gempa susulan dengan skala 6,2 terjadi pada hari Jumat, 15 Januri 2021 pukul 02:28 WITA.
Di Kabupaten Majene, gempa dirasakan cukup kuat selama sekitar 5-7 detik dan membuat masyarakat setempat panik dan keluar rumah.
Masyarakat saat ini masih berada diluar rumah mengantisipasi gempa susulan. Namun gempa tidak berpotensi tsunami.
Gempa juga dirasakan di Kabupaten Polewali Mandar sekitar 5-7 detik.
Baca juga: Ucapan Terakhir Suster Mia Korban Gempa Sulbar, Selamatkan Bayi: Aku Kedinginan, Terjebak 11 Jam
Masyarakat setempat panik dan keluar rumah dan saat ini masih berada diluar rumah mengantisipasi gempa susulan. Gempa tidak berpotensi tsunami
BPBD Kabupaten Majene, Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Polewali Mandar masih melakukan pendataan dan mendirikan tempat pengungsian.
Kebutuhan mendesak untuk warga saat ini adalah sembako selimut dan tikar, tenda pengungisan, layanan medis dan terpal.
Artikel di atas diolah dari artikel yang tayang di TribunWow.com dan Sripoku.com berjudul DIKIRA Tak Lagi Bernyawa, Bocah Ini Bikin Tercengang Tim SAR: Tertimbun Reruntuhan Ruko 3 Lantai dan Kondisi Terkini Bocah yang Terekam Tertimbun Reruntuhan Setinggi 3 M saat Gempa Sulbar