Update Vaksin Covid-19 Varian Baru, Tak Pakai Suntikan Kini Lewat Hidung, WHO Bocorkan Keampuhannya
Informasi terbaru vaksin Covid-19 varian baru, kini ada inovasi vaksin tidak disuntikkan tetapi diinjeksi lewat hidung.
Penulis: Ignatia | Editor: Sudarma Adi
"Pengusaha menyampaikan ke saya 'pak bisa tidak vaksin mandiri'. Ini yang baru akan kita putuskan karena kita memang perlu mempercepat, perlu sebanyak-banyaknya, apalagi biayanya ditanggung oleh perusahaan sendiri, kenapa tidak?" tutur Jokowi saat acara 11th Kompas100 CEO Forum.
Meski begitu, Jokowi meminta isu ini harus dikelola dengan baik agar tidak menjadi polemik.
Baca juga: PERHATIKAN Tahapan Suntik Vaksin Covid-19 & Efeknya, Ini Live Streaming Jokowi Disuntik, Jangan Ragu
"Mungkin bisa diberikan asal merk vaksinnya berbeda. Tempat untuk melakukan vaksin juga berbeda. Bisa dilakukan," kata Jokowi.
Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin akan melibatkan rumah sakit swasta dalam proses vaksinasi Covid-19.
Ia mengatakan, hal itu sebagai upaya untuk mencapai target Presiden Jokowi yang meminta vaksinasi rampung dalam 12 bulan.
"Kami sudah ajukan yang sudah diputuskan kami akan bekerja sama dengan Rumah Sakit Swasta, mana kita punya sekitar 10 ribu Puskesmas, kalau Rumah Sakit TNI Polri sama pemerintah itu mungkin 500-an, kalau ditambah dengan Rumah Sakit Swasta akan menjadi 3 ribuan yang akan kita pakai sebagai outlet-outle untuk vaksinasi," ujar Budi.
Selain itu, untuk mempercepat pelaksanaan vaksinasi di daerah-daerah yang kurang memadai fasilitas kesehatan, pihaknya berencana melakukan vaksinasi Covid-19 massal.
"Untuk beberapa daerah yang kita lihat masih terlampau panjang program vaksinasi yang kita akan melakukan intervensi program vaksinasi massal mungkin kita datang ke Stadion, kita datang ke sekolah, gedung pertemuan untuk melakukan injeksi vaksinasi massal ke beberapa daerah-daerah," jelas mantan wakil menteri BUMN ini.
Ia mengakui, pihaknya membuka berbagai kemungkinan bersama pihak mana pun untuk merampungkan vaksinasi ini.
"Vaksinasi ini secepatnya-cepatnya, sebanyak-banyaknya, semurah-murahnya anggaran negara. Any program masuk ke sana kita, okay.
Tapi ada catatan jangan sampai seperti yang terjadi di negara kaya, golongan kaya, dapat vaksin duluan dibandingkan dengan orang yang tidak mampu.
Sekali lagi ini sifatnya sangat sosialis ini bukan yang sesuatu yang sangat individualis," kata Menkes.
Baca juga: 17 Orang dengan Kriteria Ini Tak Bisa Divaksin Sinovac, Termasuk Punya Riwayat Konfirmasi Covid-19
Artikel di atas sebagian diolah dari artikel yang tayang di Kompas.com berjudul WHO Bocorkan Calon Vaksin Covid-19 Generasi Baru: Ada yang Lewat Hidung dan Cukup 1 Suntikan