Breaking News
Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Virus Corona di Situbondo

Angka Kematian Akibat Covid-19 di Situbondo Cukup Tinggi, Tembus 151, Didominasi Pasien Komorbid

Angka kematian akibat Covid-19 di Situbondo sebesar 7,2 persen. Kerja di luar jadi salah satu penyebaran terbanyak. Sekdakab: jangan eman baju.

Penulis: Izi Hartono | Editor: Hefty Suud
SURYA/IZI HARTONO
Sekdakab Situbondo, Syaifullah memberikan sambutan saat acara pendistribusian KIS di Pemkab Situbondo. 

Reporter: Izi Hartono | Editor: Heftys Suud

TRIBUNJATIM.COM.SITUBONDO - Warga Situbondo yang meninggal dunia akibat virus Corona atau Covid-19 ternyata cukup tinggi.

Bahkan, hingga saat ini angka kematian akibat Covid-19 mencapai 151 orang atau sebesar 7,2 persen.

"Jika dibandingkan Jawa Timur, kita masih diatasnya," ujar Syaifullah, Sekdakab Situbondo saat menyampaikan diacara penyerahan KIS di Pemkab Situbondo, Senin (25/01/2021).

Baca juga: Terlilit Utang, Warga Sidoarjo Gelapkan 4 Mobil Rental, Kini Meringkuk di Tahanan

Baca juga: Surabaya Night Carnival Dibongkar, Beberapa Wahana Dipindah ke Jatim Park 3

"Setelah dilakukan penelitian, kenapa angka meninggalnya tinggi?" kata Syaifullah.

Lanjutnya, "Yang pertama dari testing yang dilakukan itu masih rendah dan tidak memenuhi dari ketentuan yang seharusnya. Biasanya tujuannya harus 600, kita masih 200."

Meninggalnya ini, lanjut Syaifullah, yang terbesar dikarenakan komorbid, yakni diabetes, hipertensi dan ganguan ginjal kronis.

"Tapi yang banyak meninggal itu fakto usia dan rata diatas 50 tahun hingga 65 tahun. Jadi yang usia rentan," jelasnya.

Sedangkan untuk urutan kedua, itu dikarena faktor usia produktif atau usia 45 tahun yang menjadi perhatiannya.

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 di Ponorogo Akan Dimulai 28 Januari 2021, Empat Ribu Nakes Jadi Prioritas

Baca juga: 10.240 Dosis Vaksin Covid-19 Direncanakan Tiba di Kota Malang Hari Ini, Cold Storage Dinkes Siap

"Mari kita petakan, RT yang akan dilokalisir penyakit mana. Waktu itu dikampung tangguh minta dienventarisir dan mendata masyarakat yang mempunyai penyakit supaya tidak kemana-mana," kata Syaifullah.

Syaifulllah menjelaskan, penyebaran Covid-19 yang terbanyak di komunitas, kerja di luar atau perjalanan.

"Makanya jangan eman dengan bajunya, setelah berkumpul banyak orang, dan sepulangnya langsung menemui keluarganya. Seharusnya baju dibuka dan langsung saja dicuci dan baru ketemu," ujarnya.

Dikatakan, sebentar lagi pemerintah akan muncurkan vaksin, namun pelaksanaanya akan dilakukan secara bertahap yang dimulai bulan Januari hingga bulan April.

"Tahap yang diproritaskan itu adalah tenaga kesehatan atau Nakes," pungkasnya.

Berdasarkan data sebaran Covid 19 per hari ini, Senin (25/91/2021) jumlah yang terkonfitmasi positif Covid-19 mencapai sebanyak 2078 orang.

Sedangkan yang sembuh mencapai 1839 dan yang meninggal dunia sebanyak 152 orang. 
 

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved