Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Jarang Disorot Ancaman Virus Nipah, Belum Ada Vaksin, Gejala Mirip Corona? 'Disertai Kantuk-Bingung'

Tingkat kematian virus Nipah berkisar antara 40 hingga 75 persen, tergantung lokasi terjadinya wabah.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Sudarma Adi
Pixabay
ILUSTRASI Kelelawar yang sering membawa virus mematikan. 

Manusia dapat terpapar virus Nipah melalui kontak dengan kelelawar.

"Setiap interaksi manusia dengan kelelawar dapat dianggap sebagai interaksi berisiko tinggi," menurut Veasna Duong, kepala unit virologi di laboratorium penelitian Institut Pasteur di Phnom Penh dan kolega Wacharapluesadee.

"Paparan seperti ini dapat menyebabkan virus bermutasi, yang dapat menyebabkan pandemi," kata Duong.  

Misalnya di pasar Battambang, kota di Sungai Sangkae di barat laut Kamboja.

Ribuan kelelawar buah hinggap di pepohonan sekitar pasar, berak, dan kencing pada apapun yang lewat di bawahnya.

Bila diamati dari dekat, atap kios-kios di pasar penuh dengan tahi kelelawar.

"Manusia dan anjing liar berjalan di bawah sarang-sarang, terpapar urine kelelawar setiap hari," kata Duong.

Baca juga: Aku Baru Bunuh Emak Ucapan Kakak Tepergok Adik Habisi Ibunya, Dipicu Warisan, Pelaku Banyak Utang

Kontak manusia dengan kelelawar juga ditemukan di berbagai tempat lainnya.

"Kami mengamati (kelelawar buah) di sini dan di Thailand, di pasar-pasar, tempat ibadah, sekolah, dan lokasi turis seperti Angkor Wat - ada sarang besar kelelawar di sana," ujarnya.

Angkor Wat biasa dikunjungi 2,6 juta orang setiap tahun; berarti 2,6 juta kesempatan bagi virus Nipah untuk melompat dari kelelawar ke manusia setiap tahun, hanya di satu lokasi.

Dari 2013 hingga 2016, Duong dan timnya meluncurkan program pemantauan GPS untuk memahami kelelawar buah dan virus Nipah, dan membandingkan aktivitas kelelawar Kamboja ke kelelawar lain di wilayah-wilayah 'hotspot' lainnya.

Di antara wilayah-wilayah ini adalah Bangladesh dan India.

Kedua negara pernah mengalami wabah virus Nipah, yang kemungkinan besar terkait dengan kebiasaan meminum jus kurma.

Pada malam hari, kelelawar yang terinfeksi terbang ke perkebunan kurma dan menghisap sari buahnya saat keluar dari pohon.

Saat mereka makan, mereka biasanya kencing di pot pengumpulan. Warga setempat yang tidak tahu apa-apa membeli jus dari pedagang keesokan harinya, meminumnya dan terinfeksi oleh virus Nipah.  

Baca juga: BOCOR Video Ilmuwan Wuhan Tangani Kelelawar Sebelum Pandemi, 1 Wadah Penuh, Misteri Corona Terkuak?

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved