Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Stok Darah di PMI  Lamongan Jatim  Menipis, Hanya Tersisa 58 Kantong

Ketua PMI Lamongan, Agus Suyanto menyebutkan, saat ini persediaan stok darah di PMI Lamongan  hanya tersisa 58 kantong

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Januar
TribunJatim.com/ Hanif Manshuri
Kantor PMI Lamongan 

Stok Darah di PMI  Lamongan Jatim  Menipis, Hanya Tersisa 58 Kantong

Reporter: Hanif Manshuri | Editor: Januar AS

TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN-  Stok darah di Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Lamongan Jawa Timur mulai menipis.

Ketua PMI Lamongan, Agus Suyanto menyebutkan, saat ini persediaan stok darah di PMI Lamongan  hanya tersisa 58 kantong.

"Untuk golongan darah A ada 13 kantong, darah B sekitar 14 kantong,  darah O ada 24 kantong, sedangkan golongan darah AB tinggal 7 kantong," kata Agus, Selasa  (26/1/2021).

Menipisnya stok darah di PMII karena menurunnya jumlah pendonor yang diduga akibat Pandemi Covid - 19. " Penurunan  itu sejak Desember 2020 lalu, " kata Agus.
Menurunya stok darah sebenarnya mulai terasa sejak Covid-19 merebak dan puncaknya di bulan Desember. Baik pendonor yang datang ke PMI.

Baca juga: Crazy Rich Malang Juragan 99 Siap Divaksin Covid-19 Seusai Dihubungi Wali Kota

Termasuk dengan keterbatasan PMI untuk  jemput bola. 
Rata-rata stok darah  ada 1200 kantong perbulan, namun bulan Desember lalu menurun tinggal 788 kantong. 

Penurunan yang paling drastis terjadi pada Januari hingga akhir bulan ini. Belum ada tanda - tanda peningkat pendonor yang mau datang ke PMI.

Agus menjelaskan, penurunan stok darah di PMI Lamongan dipengaruhi beberapa hal, diantaranya minimnya pendonor serta dampak dari pemberlakuan kebijakan penanganan Covid-19.

"Minimnya pendonor dan terbenturnya sejumlah kebijakan menjadi penyebap utama," kata Agus.
Kebijakan yang dimaksud adalah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), sehingga PMI Lamongan tidak dapat melakukan upaya jemput bola untuk mendapatkan pendonor.

"Sejak PPKM mobil keliling yang biasanya jemput bola ke wilayah-wilayah strategis, kami berhentikan untuk sementara waktu," tuturnya.

Kondisi itu, kata Agus, membuat layanan donor darah hanya dapat dilakukan di Kantor PMI, yang dibuka selama 24 jam penuh.

"Karena tidak ada mobil keliling dan satu-satunya pelayanan hanya di kantor PMI," ktanya.

Sedangkan untuk menyiasati kekurangan stok darah, PMI Lamongan meminta bantuan dari Unit Donor Darah (UDD) di daerah lain, salah satunya Surabaya. (Hanif Manshuri)
 

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved