Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Jokowi Klaim Pandemi Terkendali, Fakta: Angka Tertinggi Se-ASEAN, Viral Dokter Terpaksa Pilih Pasien

Benarkah pandemi di Indonesia terkendali? Faktanya viral cuitan dokter terpaksa pilih pasien di ruang ICU karena rumah sakit makin minim kapasitas.

Penulis: Ignatia | Editor: Sudarma Adi
Tribunnews.com
Presiden Jokowi saat bersama dengan dokter kepresidenan saat suntik vaksin corona 

Cuitan berhasil menyita perhatian media sosial dan netizen.

Sebuah cuitan di akun Twitter pribadi milik seorang dokter menarik perhatian warganet.

Dokter Amelia Martira, Senin (25/1/2021), menuangkan perasaannya pada sebuah utas di akun pribadinya. Ceritanya ini pun viral di media sosial.

Dokter Amelia membagikan kisahnya melakukan intubasi pada pasien Covid-19 dalam delapan cuitan.

Baca juga: Veronica Tan Kini Jualan Burger Rp200 Ribu, Sibuk Tak Mau Berpangku Tangan Pasca Cerai dari Ahok

Kepada Kompas.com, Selasa (26/1/2021) malam, Amelia mengungkapkan, dirinya sebagai dokter anestesi dan terapi intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Depok.

"Utamanya saya bekerja di kamar operasi dan ICU (Intensive Care Unit). Tugas harian saya merawat pasien Covid-19 baik yang menjalani anestesi pada pembedahan maupun pasien yang bergejala berat hingga kritis," beber Amelia.

Amelia menegaskan, kondisi di rumah sakit tempat ia bekerja sama dengan situasi di banyak rumah sakit yang menangani pasien Covid-19, yakni ketersediaan tempat tidur isolasi dan ICU semakin tipis dan bahkan penuh.

"Sebagaimana umumnya kondisi di rumah sakit saat ini. Tempat tidur isolasi maupun ICU penuh. Pasien yang terus datang tetap diterima. Hanya, tentu saja (pelayanan) akan stagnan di IGD (Instalasi Gawat Darurat) hingga kamar isolasi atau ICU tersedia. Akibatnya, memang overcrowded terjadi di IGD," jelasnya.

ILUSTRASI Dokter - Kasus Dokter Tega Palsukan Rapid Test Demi Uang Terkuak
ILUSTRASI Dokter - Kasus Dokter Tega Palsukan Rapid Test Demi Uang Terkuak (Freepik)

Dalam satu cuitannya yang viral, Amelia mengisahkan bahwa dirinya baru terpaksa memilih salah satu di antara dua pasien Covid-19.

"Pandemi Covid-19 ini memberikan perasaan enggak karu-karuan. Kadang harus memilih pasien mana yang harus masuk duluan karena bed ICU cuma tersisa satu. Kemarin gue memilih seorang bapak, kepala keluarga, usia 47 tahun untuk masuk ICU lebih dulu dibanding seorang ibu usia 72 tahun. Maafkan saya ya, Bu," kicau Amelia.

Dia kemudian memaparkan kicauannya lebih lengkap kepada Kompas.com.

"Sebenarnya, sebagaimana panduan ICU pada umumnya, indikasi masuk ICU itu memang memiliki skala prioritas. Hal ini dikarenakan memang keterbatasan tempat tidur ICU. Sesuai dengan standar RS, ICU itu disiapkan 5 persen dari jumlah tempat tidur. Jika RS memiliki 100 tempat tidur, maka harus disediakan minimal 5 buah untuk ICU," jelas Amelia.

"Pertimbangan yang digunakan adalah standar profesi, kebutuhan medis pasien, dan nilai-nilai yang dianut pasien. Oleh karena itu, ada disebut kriteria masuk sebagaimana diatur dalam Kepmenkes 1778/2010. Kepmenkes sebagai panduan, tetapi untuk memutuskan, kita juga mempertimbangkan faktor etika dan standar prosedur," paparnya.

Amelia juga menjelaskan bahwa untuk kasus Covid-19 yang membutuhkan ICU tetapi belum tersedia, pelayanan intensif dilakukan di IGD.

"Hanya saja, kapasitas IGD juga terbatas," katanya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved