Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pentingnya Asupan Gizi Seimbang dan Strategi Diet Garam Saat Pandemi Covid-19

Pentingnya asupan gizi seimbang dan strategi diet garam saat pandemi Covid-19. Hal itu guna menjaga imunitas tubuh.

Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: Dwi Prastika
ngs
Ilustrasi garam 

Reporter: Sri Handi Lestari | Editor: Dwi Prastika

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Hingga kini permasalahan gizi seperti stunting, obesitas, dan kurangnya konsumsi makanan dengan gizi seimbang, masih menjadi tiga permasalahan gizi utama di Indonesia.

Pada Hari Gizi Nasional (HGN) yang diperingati setiap tanggal 25 Januari, menjadi pengingat akan masih adanya permasalahan gizi tersebut.

"Apalagi di tahun ini dimana ada pandemi Covid-19. Asupan gizi seimbang dan strategi diet rendah garam, guna menjaga imunitas tubuh menjadi sangat penting," jelas pakar gizi, dr Johanes Chandrawinata, saat menjadi narasumber untuk kegiatan webinar yang dilaksanakan oleh PT Ajinomoto Indonesia bekerja sama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Minggu (31/1/2021).

Menurutnya, mengentaskan permasalahan gizi, terlebih di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini menjadi semakin krusial.

Pandemi Covid-19 ini mengharuskan orang untuk menjaga daya tahan tubuh yang optimal dan pada saat yang sama juga menjaga serta memperbaiki kesehatan tubuh, agar terhindar dari berbagai penyakit.

Baca juga: Beri Kontribusi Sosial ke Masyarakat, Ajinomoto Sabet Penghargaan Perusahaan CSR Terbaik dari BAZNAS

"Sistem imun selalu aktif melaksanakan pengawasan, namun aktivitasnya meningkat jika individu terkena infeksi," lanjut dr Johanes.

Peningkatan aktivitas ini disertai peningkatan metabolisme, yang memerlukan sumber energi dan bahan untuk biosintesa dan molekul pengatur. Sumber energi dan bahan molekul pengatur ini tentunya berasal dari diet.

"Karena itu kecukupan asupan berbagai jenis zat gizi sangat penting untuk menunjang sistem imun berfungsi secara optimal,” jelas dokter yang akrab disapa dr Jo tersebut.

Melakukan diet rendah garam menjadi salah satu cara untuk mencegah munculnya penyakit degeneratif.

Baca juga: Dalam Momen Topping Off The Grand Stand Apartment Surabaya, Developer Beri Promo Besar-besaran

Dengan mencegah hal tersebut, peluang untuk menjaga sistem imun semakin tinggi.

Sudah banyak penelitian tentang penurunan asupan natrium (garam). Contoh, Halim dkk dalam penelitian terbaru tahun 2020 dalam Journal of Food Science juga membuktikan peran MSG dalam menjaga rasa nikmat makanan walaupun kadar natriumnya dikurangi antara 30-60 persen.

"Dari penelitian tersebut, dapat kita simpulkan bahwa penurunan asupan garam dapat dicapai tanpa harus mengorbankan cita rasa makanan dengan penambahan MSG secukupnya,” ungkap dr Jo.

Kampanye Pemerintah Indonesia terkait Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS), dan juga pembatasan GGL (gula, garam, lemak), tidaklah cukup untuk mengentaskan permasalahan gizi di Indonesia.

Baca juga: Mengasah Rasa Percaya Diri Anak Lewat Pelatihan Public Speaking

Peran serta industri atau pelaku bisnis di bidang makanan juga perlu ditingkatkan dengan membuat produk yang lebih sehat rendah gula, rendah garam, dan rendah lemak, namun tetap bercita rasa tinggi demi ikut aktif menciptakan masyarakat Indonesia yang lebih sehat.

"Juga mendidik masyarakat agar bertambah pengetahuannya tentang makan yang lebih sehat menuju tubuh yang lebih sehat pula,” ungkap dr Jo.

Acara Webinar dari PT Ajinomoto Indonesia akan hadir kembali pada Februari 2021, yang diperuntukkan bagi kalangan dokter dan mahasiswa kedokteran.

Public Relations Manager PT Ajinomoto Indonesia, Katarina Larasati, menambahkan, melalui webinar ini, pihaknya berharap dapat mengedukasi para peserta tentang informasi gizi dengan fakta ilmiah.

"Serta berkontribusi dalam mewujudkan masyarakat Indonesia yang lebih sehat," tandas Katarina.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved