Bogem Mentah Anggota Dewan Jember Bikin Pak RT Luka Memar, Tak Terima Ditegur Ngebut, Ini Endingnya
Itu setelah Pak RT di Jember ini kena bogem mentah anggota DPRD Jember, gara-gara tak terima ditegur setelah ngebut di perumahan.
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Sudarma Adi
Reporter: Sri Wahyunik | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJEMBER.COM, JEMBER - Ngebut di perumahan berakhir pada penganiayaan.
Itu setelah Pak RT di Jember ini kena bogem mentah anggota DPRD Jember, gara-gara tak terima ditegur setelah ngebut di perumahan.
Penganiayaan ini membuat Pak RT terluka dan melapor ke kepolisian.
Baca juga: Luapan Sungai Bedadung Terabas 13 Desa dan Kelurahan, 442 KK di Kabupaten Jember Terdampak
Baca juga: 18 Tahun Tinggal Berdekatan Sungai Bedadung Jember, Baru Kali Ini Diterjang Banjir
Baca juga: Ketika Gus Baha Ditemui Habib Sholeh Tanggul Jember, Rombongan Hanya Bisa Berdiam

Seorang ketua RT di Kabupaten Jember melaporkan seorang anggota DPRD Jember ke Mapolsek Patrang, Senin (1/2/2021).
Ketua RT itu bernama Dodik Wahyu Rianto, Ketua RT 04 Cluster Gardenia 1 Perumahan Bernady Land Jl Cendrawasih Kecamatan Patrang.
Laporan itu terkait dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh seorang anggota DPRD Jember berinisial IB.
Baca juga: Kota Jember Dikepung Banjir
Baca juga: Beberapa Wilayah Ini Banjir Akibat DAS Bedadung Meluap, Jalan Raya Jember-Bondowoso Terendam 50 Cm
Dugaan penganiayaan itu terjadi di dekat pos satpam Cluster Gardenia 1 sekitar pukul 19.30 Wib, Minggu (31/1/2021).
Dodik menceritakan, dirinya ditonjok memakai tangan kanan dan mengenai belakang telinga kirinya. Akibatnya, dia mengalami memar.
Peristiwa itu terjadi setelah Dodik menegur seorang pengendara mobil ngebut saat keluar dari cluster tersebut.
Mendengar teguran itu, pengendara mobil itu berhenti dan keluar. Lelaki pengendara mobil Pajero Sport berwarna putih itu langsung tidak terima.
Lelaki itu langsung berujar "opo o, gak terima ta" sambil mendorong Dodik.
Dia juga menonjok Dodik sampai belakang telinganya memar.
Satpam perumahan yang melihat itu langsung melerai. Dodik kemudian merekam kemarahan pengemudi yang sedang ditahan satpam.
Pengemudi itu juga sempat mengancam Dodik, setelah itu meninggalkan perumahan itu.