Banjir Paling Parah di Kota Blitar, DPUPR: Penyebabnya Kiriman Air dari Utara
Dindin mengatakan DPUPR sudah mengecek seluruh lokasi yang terdampak banjir di wilayah Kota Blitar
Penulis: Samsul Hadi | Editor: Januar
Reporter: Samsul Hadi | Editor: Januar AS
TRIBUNJATIM.COM, BLITAR- Banjir yang terjadi di Kota Blitar pada Kamis (4/2/2021) paling parah selama musim hujan ini.
Genangan air terjadi hampir merata di wilayah Kota Blitar.
"Ini (banjir) paling parah selama musim hujan. Karena cuaca tahun ini juga ekstrim dibanding tahun lalu," kata Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Blitar, Dindin Alinurdin, Jumat (5/2/2021).
Dindin mengatakan DPUPR sudah mengecek seluruh lokasi yang terdampak banjir di wilayah Kota Blitar.
Menurutnya, salah satu faktor penyebab banjir di Kota Blitar, yaitu, kiriman air dari wilayah utara atau dari Kabupaten Blitar.
Hujan deras yang juga terjadi di wilayah Kabupaten Blitar membuat debit air sungai di Kota Blitar naik.
Air sungai meluap ke saluran kecil di wilayah Kota Blitar.
Akibatnya, saluran di Kota Blitar tidak menampung air hujan dan meluap ke ruas jalan dan permukiman.
"Meski Kota Blitar tidak hujan, kalau wilayah utara hujan deras, kemungkinan wilayah kota tetap banjir karena dapat kiriman air dari wilayah utara," ujarnya.
Selain kiriman air dari wilayah utara, kata Dindin, penyebab lain banjir di Kota Blitar, yaitu, sampah dan sedimen di sungai.
Untuk itu, DPUPR segera membersihkan seluruh saluran air dan melakukan normalisasi sungai khususnya di pintu air Bangsongan, Kelurahan Ngadirejo.
"Kami juga akan mengoptimalkan pengendalian pintu air untuk mengantisipasi kiriman air dari wilayah utara," katanya.
Menurut Dindin, banjir juga merusak talud dan dinding saluran di sejumlah titik di wilayah Kota Blitar.
Kerusakan talud paling parah berada di Sungai Bendu, Kelurahan Gedog. Talud di Sungai Bendu longsor diterjang derasnya arus sungai.