Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Gerak Cepat AHY Selamatkan Demokrat dari Potensi Dualisme, Sekjend DPP: Jika Tidak, Masa Depan Lain

Gerak cepat AHY selamatkan Partai Demokrat dari potensi dualisme, Sekjend DPP Teuku Riefky Harsya: Jika tidak, masa depan bisa jadi lain.

ISTIMEWA/TRIBUNJATIM.COM
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), 2021. 

Reporter: Bobby Constantine Koloway | Editor: Dwi Prastika

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Partai Demokrat menjelaskan pentingnya gerak cepat yang dilakukan Ketua Umumnya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk menyelamatkan partai dari potensi dualisme internal. 

"Partai Demokrat bersyukur, telah diberikan tuntunan untuk segera bertindak menyelamatkan kedaulatan dan kehormatan partai. Jika Ketum AHY tidak cepat mengambil tindakan, maka nasib, kelangsungan hidup, dan masa depan Partai Demokrat, bisa menjadi lain," kata Sekjend DPP Demokrat Teuku Riefky Harsya dikutip dari keterangan tertulis yang diterima TribunJatim.com, Sabtu (6/2/2021).

Riefky menjelaskan, akibat terburuk apabila gerakan pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat (GPK PD) berhasil dilakukan sekaligus menobatkan Moeldoko menjadi ketum yang baru. Hal ini sekaligus merebut kepemimpinan partai dari tangan ketua umum hasil kongres yang sah dan demokratis.

Mekanisme ini bisa saja dilakukan melalui Kongres Luar Biasa (KLB) ilegal tanpa mempedulikan konstitusi partai (AD dan ART). Juga, tanpa persetujuan majelis tinggi partai dan dihadiri bukan oleh pemegang suara yang sah.

Namun, hasilnya dianggap sah dan segera disahkan oleh Kemenkumham atau diresmikan oleh negara.

Jokowi Tak Balas Surat AHY Karena Anggap Masalah Internal Demokrat, Sekjend: Moeldoko Itu Eksternal!

Tekad Partai Gerindra Jawa Timur pada Peringatan Harlah ke-13, Agawe Wong Cilik Melu Gumuyu

"Tamatlah riwayat Partai Demokrat yang asli, yang ingin hidup dan berjuang secara baik-baik di negeri ini," katanya.

Bahkan, nasib Partai Demokrat bisa kian malang dengan 2 kepengurusan, 2 ketua umum, yang bisa saja kemudian dua-duanya dianggap tidak sah oleh negara.

"Jika skenario buruk itu terjadi, Partai Demokrat tentu tak lagi bisa berpartisipasi dalam Pemilu 2024 dan Pilkada mendatang," katanya.

Menurutnya, skenario ini pernah terjadi di masa Orde Baru. Yakni, saat Kongres Luar Biasa Partai Demokrasi Indonesia (KLB PDI) di Medan pada 22 Juni 1996.

Partai Demokrat Jawa Timur Solid Kawal Instruksi AHY: Kami Sedang Asyik Mesra dengan Rakyat

Bayu Airlangga Sebut DPC Partai Demokrat se-Jawa Timur Telah Sumpah Setia Tetap Bersama AHY

KLB ini berhasil menurunkan dan mengganti Megawati Soekarnoputri sebagai pimpinan PDI.

Dia mengatakan, KLB tersebut juga bukan hanya permasalahan internal PDI atau konflik antara kubu Megawati dan kubu Suryadi, tetapi ada campur tangan dan pelibatan pihak eksternal, di antaranya elemen pemerintah. 

"Banyak presiden partai-partai politik di Indonesia di masa lampau. Termasuk sejarah tentang kemelut dan benturan di tubuh partai politik, yang akhirnya, melibatkan tangan pemerintah," katanya.

Sehingga, pihaknya mengapresiasi para kader Partai Demokrat yang telah melakukan deteksi dini. Di antaranya dengan lapor cepat kepada DPP Demokrat.

Dua Srikandi Asal Jawa Timur Kepercayaan Gus Ami Pimpin PKB di Provinsi Lain, Siapa Mereka?

Menangkan Kader Muda di Pilkada, PDI Perjuangan Jawa Timur Ajak Milenial Tak Ragu Masuk Politik

"Hal ini membuktikan bahwa Partai Demokrat solid dan terlahir sebagai partai ideologis. Sekaligus, menjunjung tinggi integritas dan kehormatan," katanya.

Hal ini sekaligus perwujudan instruksi AHY tentang kode etik keperwiraan dan jiwa seorang kesatria.

"Sekali lagi, kami bangga dengan seluruh kader Partai Demokrat dimanapun berada," kata Riefky.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved