Mengetahui Gejala Katarak dan Waktu yang Pas untuk Memeriksakannya
Surabaya Eye Clinic yang baru-baru ini memperkenalkan teknologi terbaru untuk optimasi operasi katarak.
Penulis: Akira Tandika | Editor: Yoni Iskandar
Reporter : Akira Tandika | Editor : Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Selain karena faktor usia, katarak juga dapat berkembang karena adanya genetik bawaan. Faktor tersebut dapat memperburuk kondisi penglihatan dan meningkatkan risiko terkena katarak.
Untuk mengetahui adanya katarak, perlu dilakukan pemeriksaan secara berkala. Namun apabila sudah menyerang penglihatan, satu-satunya cara yang bisa diambil hanya dengan melakukan operasi katarak.
Teknologi makin berkembang seiring berjalannya zaman. Tak terkecuali bagi teknologi kesehatan.
Hal tersebut pun disadari oleh Surabaya Eye Clinic yang baru-baru ini memperkenalkan teknologi terbaru untuk optimasi operasi katarak.
Jika dulu operasi katarak menggunakan pisau bedah, dengan teknologi baru diganti dengan full laser.
“Teknologi yang digunakan untuk operasi katarak premium di Surabaya Eye Clinic saat ini adalah FLACS (Femtosecond Laser Assisted Cataract Surgery). Ini merupakan teknologi terbaru operasi katarak dengan full laser atau 'the true laser cataract surgery," terang Rozalina Loebis spesialis dokter mata Surabaya Eye Clinic.
Teknologi ini, sambungnya, memungkinkan keseluruhan proses operasi katarak menggunakan sinar laser tanpa pisau bedah.
Selain itu, pembedahan katarak metode FLACS ini berbasis laser femtosecond, sehingga mampu menghasilkan ketepatan sayatan pada kornea dan pemotongan pada kapsul lensa dengan tingkat akurasi tinggi.
• Cuaca Buruk, Ribuan Nelayan Lamongan Sandarkan Perahu, Sementara Harga Ikan Laut Naik
• AKP Fybrien Kembali Temui Siswi Kelas V SD Penyandang Kaki Lumpuh, Ini Tujuannya
• Retak Persahabatan Sule-Andre Dipicu Komunikasi serta Uang? Raffi Bingung, Nunung: Hampir 5 Bulan
"Hal ini juga mampu meningkatkan ketepatan posisi lensa tanam," imbuhnya.
Rozalina menjelaskan, proses pembelahan lensa berkatarak menjadi bagian yang kecil dilakukan oleh laser femtosecond, sehingga penggunaan energi ultrasound lebih rendah.
"Ini meningkatkan keamanan pasien selama operasi. Durasi operasi dan masa penyembuhan pun menjadi lebih singkat” tuturnya kepada TribunJatim.com.
Gejala Katarak dan Waktu yang Pas
Katarak bukan sebuah penyakit asing yang baru diketahui masyarakat. Penyakit ini bahkan banyak menyerang orang-orang berusia lanjut hampir di seluruh dunia.
Katarak merupakan penyakit yang membuat lensa mata menjadi keruh dan seperti berawan. Umumnya, penyakit ini berkembang perlahan dan tidak begitu mengganggu.
Namun seiring berjalannya waktu, penyakit ini akan mulai mengganggu para penderitanya. Terutama bila diiringi oleh proses penuaan.
Menurut Yulia Primitasari selaku Penanggung Jawa Surabaya Eye Clinic, katarak dapat dikenali gejalanya. Juga ada harapan untuk diobati.
"Penderita katarak, sebetulnya bisa diobati dan diketahui gejalanya. Tentunya dengan pemeriksaan mata yang komprehensif,” terangnya.
Berikut ini merupakan gejala yang dialami oleh penderita katarak:
- Pandangan berkabut
- Warna terlihat memudar
- Rasa silau saat melihat lampu mobil, sinar matahari, lampu.
- Pandangan ganda
- Melihat lingkaran di sekeliling cahaya
- Penurunan penglihatan di malam hari
- Sering ganti ukuran kacamata
- Perlu cahaya terang untuk membaca atau aktivitas lain.
Yulia menerangkan, pasien katarak harus segera pergi ke dokter apabila gejala yang disebutkan di atas sudah mengganggu aktivitas atau makin buruk.
"Apabila penderita mengalami rasa nyeri pada mata sehingga kesulitan melakukan aktivitas, ada baiknya segera memeriksakan diri ke dokter spesialis mata untuk pemeriksaan lebih lanjut," tutupnya.