Info Sehat
Sering Menahan Kencing? Ketahui Bisa Infeksi hingga Batu Ginjal, Ini Penjelasan Dokter Spesialis
Kebiasaan menahan kencing ternyata bisa berdampak pada kesehatan. Simak penjelasan dokter spesialis.
Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM - Kebiasaan menahan kencing ternyata bisa berdampak pada kesehatan.
Dokter spesialis obstetri dan ginekologi RS Airlangga Jombang dr Rizal Fitni, SpOG mengatakan, tindakan menahan kencing dapat meningkatkan risiko infeksi saluran kencing.
"Jika sering menahan buang air kecil (BAK) enggak baik, meningkatkan risiko infeksi saluran kencing," ujar Rizal saat dihubungi Kompas.com ( grup TribunJatim.com ), Selasa (16/2/2021).
Baca juga: Ketahui Gejala Baru Covid-19 Parosmia, Lebih Terasa Saat Sembuh dari Infeksi, Lihat Cara Mengatasi
Batu ginjal
Selain itu, ada juga potensi penyakit lain yang muncul ketika seseorang menahan kencing, antara lain inkontinesia urine, pembengkakan kandung kemih, nyeri punggung, dan risiko batu ginjal.
Rizal menjelaskan, inkontinensia urine adalah kondisi ketika seseorang sulit menahan buang air kecil, sehingga jadi mengompol.
Akibatnya, seseorang menjadi kesulitan untuk mengontrol kandung kemih.
"Menahan kencing terlalu sering juga dapat menyebabkan otot kandung kemih melemah. Bagaimana tidak? Pada saat Anda berusaha untuk tidak buang air kecil, otot di kandung kemih akan mengencang," ujar Rizal.
Menurutnya, jika dilakukan terus-menerus dan menjadi kebiasaan, maka kekuatan otot kandung kemih mengendur dan tidak seelastis sebelumnya.
Efek negatifnya kandung kemih pun melemah dan orang tersebut berisiko mengalami inkontinensia urine atau sering mengalami kebocoran urine.
Oleh karena itu, Rizal menganjurkan kepada masyarakat setidaknya buang air kecil setiap 3 jam sekali.
Baca juga: Waspadai Gejala Virus Nipah, Penyakit yang Diduga Pandemi Baru, Hasil Studi: dari Kelelawar Buah

Infeksi dapat meluas
Sementara itu, Dekan Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof DR Ova Emilia, PhD, SpOG(K) menyampaikan, orang yang terlalu sering menahan kencing, jika tidak diatasi akan menyebabkan infeksi saluran kencing yang meluas.
"Bila tidak diatasi akan menimbulkan infeksi meluas ke saluran kencing yang lebih atas, uretra dan ginjal," ujar Ova saat dihubungi secara terpisah oleh Kompas.com ( grup TribunJatim.com ), Selasa (16/2/2021).
Ova menambahkan, infeksi ini juga berpengaruh ke bagian tubuh lain, bahkan bila infeksi meluas maka dapat mengakibatkan sepsis umum karena pertumbuhan kuman yang meluas.
Baca juga: Waspada Gejala Baru Covid-19 Covid Tongue, dari Ringan hingga Berat, Bisa Memengaruhi Nafsu Makan
Sepsis
Sepsis terjadi ketika sistem kekebalan tubuh terlalu lelah dalam menangani infeksi.
Akibatnya, sistem imun mengeluarkan bahan kimia ke aliran darah untuk membantu melawan infeksi sehingga menyebabkan peradangan di seluruh tubuh.
Kasus sepsis yang parah bisa mengakibatkan syok sepsis atau menurunnya tekanan darah secara tiba-tiba yang bisa mengancam nyawa.
Adapun kondisi sepsis memiliki sejumlah gejala yang perlu diwaspadai.
"Gejala bisa demam, bisa disertai nyeri menyeluruh, lemas, jantung berdebar dan mungkin sampai sesak napas, menggigil dan juga menurunnya tekanan darah sehingga turun kesadarannya," ujar Ova.
"Bila tidak ditolong segera ya menyebabkan kematian," lanjut dia.
Baca juga: Wajib Distok 2 Jenis Vitamin untuk Pasien Covid-19 OTG & Gejala Ringan yang Isolasi Mandiri di Rumah
Gejala orang alami infeksi saluran kencing
Tak hanya itu, Rizal juga menjelaskan bahwa ada gejala atau tanda-tanda seseorang yang sering menunda atau menahan kencing terlalu sering, yakni:
- Demam
- Sakit di perut dan panggul
- Nyeri saat buang air kecil
- Kencing serasa tidak tuntas
- Muncul darah dalam urine.
Melansir dari Kompas.com, (26/12/2020), gejala lain dari seseorang yang alami infeksi saluran kemih adalah munculnya dorongan konstan untuk mengosongkan kandung kemih, urine yang kuat dan berbau busuk, urine berwarna keruh dan tidak berwarna, dan urine berwarna gelap secara konsisten.
Selain itu, sering menahan kencing dalam jangka panjang juga dapat merusak otot dasar panggul.
Disebutkan bahwa otot panggul adalah sfingter uretra yang menjaga agar uretra tetap tertutup, fungsinya untuk mencegah keborocan urine.
Apabila otot ini rusak, seseorang dapat mengalami inkontinendia urine dan bisa mengeluarkan urine tanpa disadari.
Untuk mengatasinya, Anda dapat melakukan latihan dasar panggul seperti kegel atau dapat membantu memperkuat otot-otot ini dan mencegah kebocoran atau memperbaiki kehilangan otot.
Baca juga: WASPADA 3 Gejala Baru Covid-19, Banyak Dikira Typhus, Cermati Arti Anosmia, Delirium, dan Parosmia!
Batu ginjal
Kemudian, menahan kencing juga dapat menyebabkan terbentuknya batu ginjal pada orang dengan riwayat kondisi tersebut.
Namun, batu ginjal juga dapat dialami oleh orang yang memiliki kandungan mineral tinggi dalam urine mereka.
Diketahui, kencing sering kali mengandung mineral seperti asam urat dan kalsium oksalat.
Retenusi urine Selain itu, kebiasaan menunda kencing dapat menyebabkan gangguan lain, misalnya retensi urine.
Retensi urine adalah kondisi di mana kandung kemih tidak dapat mengosongkan diri sepenuhnya karena tersumbatnya aliran urine yang bebas melalui kandung kemih dan uretra.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Simak, Ini Bahayanya jika Terlalu Sering Menahan Kencing!