Tak Sampai 10 Menit, Angin Puting Beliung Rusak Puluhan Rumah di Lumajang, Warga Teriak 'Ya Allah'
Tak sampai 10 menit, puluhan rumah di Lumajang rusak disapu angin puting beliung. Begini keterangan dari Petugas BPBD Lumajang.
Penulis: Tony Hermawan | Editor: Hefty Suud
Reporter: Tony Hermawan | Editor: Heftys Suud
TRIBUNJATIM.COM, LUMAJANG - Kardi warga Dusun Sumbersari, Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro hanya bisa menghembuskan nafas panjang.
Pasalnya sepulang dari bekerja, ia dikejutkan dengan kondisi rumahnya yang berantakan.
Sebagian atap rumahnya yang berukuran 4,5 x 8 meter porak-poranda diterjang angin puting beliung.
Baca juga: Pria Lajang Bacok Pasutri Asal Kecamatan Brondong, Korban Terkapar Bersimbah Darah, Ini Pemicunya
Baca juga: Mayat di Kandangan Ternyata Sopir Backhoe Asal Surabaya, Sempat Dilaporkan Hanyut di Sungai Konto
Informasi yang dihimpun TribunJatim.com dari warga setempat, telah terjadi puting beliung pada Rabu (17/2/2021) sekira pukul 13.30 WIB.
Saat ini, Kardi tak bisa berbuat banyak untuk memperbaiki atap rumahnya, selain hanya bisa mendirikan terpal ala kadarnya.
"Sementara ditutup terpal dulu, takut nanti kalau ada hujan," kata Kardi, Rabu (17/2/2021).
Selain merusak atap rumah bagian tengah, angin puting beliung juga merusak atap kamar mandi milik Kardi.
Atap yang terbuat dari asbes itu banyak yang jebol.
Baca juga: Remaja Gedangan Jadi Makelar Lendir di Facebook, Jajakan Anak 14 Tahun, Curhat ke Polisi: Efek PHK
Baca juga: Pohon Trembesi di Kawasan Parkir Luar MOG Kota Malang Tumbang, 7 Motor Rusak Parah Kena Timpa
"Kalau di antara rumah lain, sepertinya rumah saya yang paling parah kena angin," ujarnya.
Senasib dengan Kardi, atap bagian depan rumah Yuni, warga lain Dusun Sumbersari juga jebol diterpa angin puting beliung.
Ia menceritakan kesaksiannya kali pertama badai itu datang.
Ia yang saat itu akan melangsungkan salat dhuhur tiba-tiba mendengar suara gemuruh. Hanya selang beberapa sesaat, para tetangganya mulai gaduh.
"Orang-orang itu teriak Ya Allah, Ya Allah," ujarnya.
Merasakan hal yang tak beres, ia pun keluar dari rumahnya. Saat itu, ia lihat pusaran angin berwarna putih abu-abu berputar-putar dari arah barat. Langit terlihat mendung dan gelap.
"Itu paling gak sampai 10 menitan, angin itu kemudian penuh potongan asbes-asbes rumah," katanya.
Ia mengaku masih ngeri jika harus mengingat detik-detik musibah itu. Menurutnya, selama tinggal di Desa Penanggal baru pertama ini mengalami puting beliung.
Sementara itu, Tian, Petugas BPBD Lumajang mengatakan, akibat peristiwa itu tercatat ada 18 rumah yang rusak.
Sebanyak itu, rata-rata adalah atap rumah yang menggunakan asbes.
"Sementara ini laporan hanya atap rumah saja, tidak ada pohon roboh," ujarnya.
Meski demikian, kata Tian, rupanya angin puting beliung siang tadi juga melanda kawasan lain.
Ia mengaku mendapat laporan di Kecamatan Pasrujambe, Desa Sukorejo ada 27 rumah rusak terkena angin puting beliung.
Tak hanya itu, 1 rumah di Desa Tunjungrejo, Kecamatan Yosowilangun terkena dampak
"Tapi kami belum tahu kerusakannya seperti apa, hanya saja ada laporan di dua kecamatan itu juga dilanda angin puting beliung," ucapnya.
Sementara pantauan di lokasi akibat kejadian itu hingga kini listrik di kawasan tersebut padam.