Miliarder Baru Tuban
Beda Sudah Kondisi Kampung Miliarder Tuban Ketiban 'Durian Runtuh' Rp 18 M, Warga Makmur & Bahagia
Kini beda sudah kondisi Kampung Miliarder Tuban setelah ketiban 'Durian Runtuh' karena berhasil menjual tanahnya sampai 18 hektar.
Penulis: Ignatia | Editor: Sudarma Adi
Kepemilikan 4 hektare lahan miliknya membuat ia mendapat Rp 24 miliar lebih. Uang itupun segera diambil, sebagian digunakan untuk membeli 1 unit mobil Expander, beli tanah dan ditabung.
Ia masih menyisakan 3 hektare lahan yang tidak masuk peta penetapan lokasi (penlok) kilang minyak.
"Saya hanya beli 1 Expander, belum mau nambah. Kalau sisa lahan masih kita gunakan untuk bertani, ada yang disewakan juga," terangnya.
Hal sama juga disampaikan Ali Sutrisno (37), selaku warga yang menolak menjual tanahnya untuk kilang minyak.
Ia menjual tanah kurang lebih 2,2 hektare.

Dari hasil penjualan lahan, ia mendapat sekitar Rp 17 miliar.
Lantas uang dari hasil penjualan tanah tersebut di antaranya digunakan untuk membeli tiga mobil baru, beli tanah, dan ditabung.
"Saya ambil uang di pengadilan karena konsinyasi, ya dulu menolak. Mau tidak mau ya uang kita ambil," pungkasnya.
Sekadar diketahui, lahan warga dihargai appraisal Rp 600-800 ribu per meter, menyesuaikan lokasi.
Kebutuhan lahan untuk pembangunan kilang minyak GRR seluas 821 hektare. Rinciannya, lahan warga 384 hektare, KLHK 328 hektare, dan Perhutani 109 hektare.
Investasi kilang minyak dengan nilai 16 miliar USD atau setara Rp 225 triliun itu rencananya akan beroperasi di tahun 2026.
Kilang GRR ditarget mampu memproduksi 300 ribu barel per hari.
Baca juga: Sisi Lain Kapolsek Cantik Yuni Diciduk Nyabu: Polwan Tenar Banyak Fans, Nyentrik & Julukan Terkuak
Meskipun kini beberapa warga di Desa satu ini diketahui sudah menjadi miliarder dadakan, tetapi mereka tidak menghilangkan kebiasaan lamanya.
Kebiasaan tersebut berkaitan dengan aktivitas mereka sehari-hari sebagai petani.