Vaksinisasi Tahap Kedua di Kota Malang Bakal Pakai Produk Vaksin Bio Farma
Jelang pelaksanaan vaksinasi Covid-19 tahap kedua di Kota Malang, Pemerintah Kota Malang telah melakukan sejumlah persiapan
Penulis: Rifki Edgar | Editor: Januar
Reporter: Rifky Edgar | Editor: Januar AS
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Jelang pelaksanaan vaksinasi Covid-19 tahap kedua di Kota Malang, Pemerintah Kota Malang telah melakukan sejumlah persiapan.
Selain melakukan pendataan kepada lansia dan pelayan publik, jenis vaksin Covid-19 yang akan dipakai juga berbeda dari vaksin Covid-19 tahap pertama.
Juru Bicara tim satgas Covid-19 Kota Malang, dr Husnul Muarif mengatakan, untuk vaksinasi Covid-19 tahap kedua di Kota Malang akan menggunakan vaksin Covid-19 produksi PT Bio Farma.
Hal ini sedikit berbeda dengan vaksin Covid-19 tahap awal yang menggunakan vaksin sinovac asal Tiongkok.
Baca juga: Hanya 2 Persen Keluarga Pasien Covid-19 Meninggal Dunia di Bondowoso yang Ajukan Program Santunan
"Vaksinasi tahap dua menggunakan vaksin buatan dari PT Bio Farma jadi bahan dasarnya tetep dari Tiongkok Sinovac, kemudian Bio Farma yang mengolah menjadi vaksin," ucapnya, Kamis (18/2).
Dari kedua vaksin tersebut kata dr Husnul tidak memiliki perbedaan yang terlalu signifikan.
Perbedaannya hanya dari prosesnya saja, dimana vaksin sinovac didapat dari Tiongkok langsung dalam bentuk vaksin.
Sedangkan untuk tahap kedua vaksinasi nanti bahan dasarnya saja yang kemudian diolah oleh PT Bio Farma.
"Kalau pengolahannya saya kurang tahu. Cuma dari bahan dasar itu kemudian diolah dan diproses menjadi vaksin," ucapnya.
Meski demikian, seseorang yang telah divaksin Bio Farma tersebut kata dr Husnul tidak menutup kemungkinan akan mendapatkan gejala ringan pasca vaksinasi.
Hal ini juga terjadi kepada sebagaian tenaga kesehatan yang merasakan gejala ringan seperti demam saat menjalani vaksinasi tahap pertama kemarin.
"Namanya Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) itu bisa saja terjadi. Dan itu terjadi di imunisasi apa saja bisa, tergantung dari kondisi masing-masing individu," terangnya.
Sedangkan untuk kepastian tanggal vaksinasi tahap kedua di Kota Malang, dr Husnul masih menunggu arahan dari pemerintah pusat.
Pihaknya kini sedang mengumpulkan data sasaran dari organisasi terkait atau OPD yang masuk didalam petugas pelayanan publik sebagai prioritas utama tahap kedua.
"Jumlahnya ini masih belum terupdate. Jadi masih bergerak dan sangat dinamis. Jadi saya belum bisa lihat kondisi terakhir," tandasnya.