Virus Corona di Surabaya
Pendampingan Anak Tetap Jadi Perhatian Pemkot Surabaya, Digelar Daring di Tengah Pandemi Covid-19
Pendampingan terhadap anak untuk antisipasi penyalahgunaan konten tetap jadi perhatian Pemkot Surabaya. Ditengah pandemi Covid-19 digelar online.
Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Hefty Suud
Reporter : Yusron Naufal Putra | Editor: Heftys Suud
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pendampingan terhadap anak untuk antisipasi penyalahgunaan konten tetap menjadi perhatian Pemkot Surabaya.
Ditengah pandemi virus Corona ( Covid-19 ), pendampingan tersebut dilakukan secara daring.
Plt Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A) Surabaya Antiek Sugiharti mengatakan pelayanan untuk pendampingan daring itu dijadwalkan tiga kali dalam seminggu.
Baca juga: Coban Jahe Tawarkan Kafe Ketjeh, Berkonsep Nongkrong di Sungai, Dongkrak Kunjungan Saat Pandemi
Baca juga: Peringati HPSN 2021, Aktivis Peduli Sampah Jember Tuangkan Eco-Enzyme di Sungai Bedadung
"Pelayanan kita selama ini daring," kata Antiek, Minggu (21/2/2021).
Pendampingan daring itu, kata Antiek, juga melibatkan orang tua. Sebab, peran serta lingkungan keluarga berpengaruh besar dalam perkembangan anak.
Pelayanan daring itu hanya dilakukan untuk pendampingan semata. Jika sudah terdapat laporan kasus, Antiek mengaku pihaknya bakal langsung turun melakukan pembinaan.
Baca juga: Awal Pendirian Start Up Jangan Fokus Investor, Pakar Ekobis Unair: Terpenting Mental Juang Tinggi!
Baca juga: Tertangkap Pria Hantam Paving ke Mobil Mahasiswi Gresik, Pelaku Satpam, Menyesal Tersulut Emosi
Cara seperti itu biasanya memang dilakukan Pemkot Surabaya jika dalam satu kawasan terdapat beberapa kasus kenakalan anak atau remaja.
Namun, sejauh ini, dia mengatakan belum ada laporan yang diterima pihaknya. Seperti laporan adanya penyalahgunaan konten belum ada laporan.
Di masa seperti ini, Antiek berharap para orang tua dapat mengawasi betul seluruh kegiatan anak mereka. Apalagi, saat ini, para anak banyak menghabiskan waktu di rumah.
"Sementara ini karena aktivitas sekolah tidak dilakukan secara langsung, orang tua yang menjadi tanggung jawab terhadap kegiatan anaknya selama di rumah. Kita selalu sampaikan pada orang tua," ungkap Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Surabaya itu.