Berita Terpopuler
BERITA TERPOPULER JATIM: Kata Gus Baha Jika Ibadah Sudah Jadi Masalah hingga Jalan di Krosok Longsor
Simak berita terpopuler Jatim hari ini, Senin (22/2/2021). Dimulai kisah Gus Baha.
Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM - Beragam berita menarik yang terjadi di wilayah Jawa Timur terangkum dalam berita terpopuler Jatim hari ini, Senin (22/2/2021).
Pada berita terpopuler Jatim hari ini dibuka dengan kata Gus Baha jika ibadah sudah jadi masalah harus dihindari.
Selanjutnya, Tarsimah cuma termenung dengar kehebohan warga miliarder Tuban borong mobil.
Terakhir, jalan alternatif di Desa Krosok, Kecamatan Sendang mengalami longsor imbas diguyur hujan deras.
Baca juga: Baru Nikah 2 Minggu, Karlie Fu Suami Ikke Nurjanah Beda Usia 16 Tahun Ungkap Kondisi Rumah Tangganya
Ingin tahu berita selengkapnya, berikut berita terpopuler Jatim hari ini, Senin (22/2/2021) yang dirangkum TribunJatim.com untuk Anda:
1. Gus Baha: Jika Ibadah Sudah Jadi Masalah, Harus Dihindari

KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau yang akrab disapa Gus Baha mengatakan bahwa Ibadah, Jika sudah menjadi masalah, Harus Dihindari.
Sebagai umat islam, kita telah diajarkan berbagai macam ibadah kepada Allah SWT. Ibadah bukan hanya salat, zakat, puasa dan haji semata .
Ibadah adalah segala perkara yang dicintai oleh Allah Ta’ala, baik berupa perkataan ataupun perbuatan yang tampak (dzahir) ataupun yang tidak nampak (batin).
Guna mengetahui bahwa perkara ini dicintai oleh Allah Ta’ala atau tidak, dan membedakan perkara tersebut mendatangkan keridhaan-Nya atau malah mengundang murka-Nya.
Baca juga: VIRAL TERPOPULER: Akhirnya Ketahuan Ayah Bayi Wanita Viral hingga Kebohongan Hancurkan Malam Pertama
Maka kita harus belajar mencari ilmu untuk mengetahuinya.
Dalam sebuah ceramah di Youtube Santri Gayeng, Gus Baha pernah mengatakan Jika Ibadah sudah jadi masalah, Harus Dihindari.
Rais Syuriyah PBNU ini lalu mencotohkan dengan seseorang yang tiap hari melakukan salat dhuha, ternyata tetap miskin.
Alhasil seseorang tersebut akhirnya akan menyalahkan dhuha.
Tapi beda cerita dengan seseorang yang salat dhuha-nya jarang-jarang. dia pasti tidak menyalahkan dhuha, malah mengira salat dhuha yang dikerjakan kurang giat.
2. Tetangga Miliardernya Borong Mobil, Tarsimah Cuma Termenung Dengar Kehebohan, Lihat pada Senang

Ternyata ada sisi lain dari kampung miliarder Tuban.
Tak semua warga miliarder Tuban bisa menikmati uang banyak hasil jual tanah dari Pertamina.
Ketiga tetangganya kalut borong mobil, warga Tuban satu ini hanya termenung senang melihat saja.
Pasalnya, dirinya tidak memiliki tanah untuk dijual.
Baca juga: Akhirnya Ketahuan Siapa Ayah Bayi Wanita Viral Hamil & Lahiran Akibat Angin, Polisi Kuak Kronologi
Satu di antaranya Tarsimah (65).
Wanita ini hanya bisa mendengar suara riuh dari para tetangganya yang menjual lahan untuk proyek kilang minyak.
"Tidak dapat apa-apa saya, ya hanya lihat orang yang jual tanah saja pada senang," katanya ditemui di rumah, Jumat (19/2/2021).
Ia mengaku tak punya lahan untuk dijual ke perusahaan pelat merah itu.
Jangankan tanah, untuk mencukupi kehidupan sehari-hari saja ia harus bertahan dengan bantuan dari pemerintah.
3. Longsor Jalan Alternatif di Desa Krosok Usai Diguyur Hujan Deras 2 Hari, Sementara Ditutup Total

Sebuah jalan alternatif di Desa Krosok, Kecamatan Sendang mengalami longsor imbas diguyur hujan deras selama dua hari, Minggu (21/6/2021).
Jalan tersebut masuk ke dalam aliran sungai alam yang ada di sebelahnya.
Padahal jalan yang putus total ini menjadi alternatif Desa Krisik dengan Desa Nglutung dan Talang di Kecamatan Sendang.
“Informasi yang kami dapatkan, dua hari berturut-turut terjadi hujan deras. Tanah di lokasi juga labil,” terang Kepala Bidang Logistik dan Kebencanaan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tulungagung, Nursono.
Lanjut Nursono, longsor diduga akibat debet air yang besar menekan tanggul jalan.
Akibatnya beton penahan itu tidak kuat, hingga ambrol.
Baca juga: Pantas Ikke Nurjanah Kepincut Karlie Fu, Gaji Suami Muda Tak Main-main Meski Duda, Ikke: Bismillah
Longsor ini juga mengakibatkan sejumlah sawah dengan tanaman padi rusak, ikut longsor.
“Hasil pemantauan lokasi sudah saya sampaikan pimpinan untuk bahan rapat dengan lintas OPD. Karena sepertinya butuh penanganan lintas OPD,” sambung Nursono.
Jalan yang mengalami longsor sepanjang 100 meter, lebar area longsor mencapai 60 meter dan kedalaman 15 meter.
Akibatnya jalan ini tidak bisa dilalui kendaraan apapun, bahkan untuk pejalan kaki.
Karena jalan ini hanya sebagai jalan alternatif, masyarakat diminta untuk menggunakan jalan utama.