Nur, Bayi Yang Dibuang di Ponorogo Dipindahkan ke Sidoarjo
Nasib Nur, bayi yang ditemukan di Masjid An-Nur, Desa Kutu Kulon, Kecamatan Jetis, Ponorogo, Jawa Timur memasuki babak baru.
Reporter : Sofyan Arif Candra | Editor : Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - Nasib Nur, bayi yang ditemukan di Masjid An-Nur, Desa Kutu Kulon, Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur memasuki babak baru.
Setelah mendapatkan 6 hari perawatan sejak ditemukan Jumat (19/2/2021) lalu, Nur akan dititipkan ke Unit Pelaksana Teknis Perlindungan Pelayanan Sosial Asuhan Balita (UPT PPSAB) Dinsos Jatim di Sidoarjo.
Kepala UPT PPSAB Sidoarjo, Dwi Antini Sunarsih mengatakan Nur akan menjalani perawatan di UPT PPSAB minimal enam bulan.
"Akan kita lihat bagaimana perkembangan anak ini, apakah sehat atau ada kelainan dan sebagainya," kata Dwi Antini saat ditemui di RSUD Dr Harjono Ponorogo, Rabu (24/2/2021).
Sembari merawat Nur, pihak UPT PPSAB Sidoarjo juga akan intens berkoordinasi dengan Dinsos Kabupaten Ponorogo maupun Polres Ponorogo untuk melihat perkembangan kasus pembuangan Nur.
Baca juga: Saat Jadzab, Gus Baha Menghafalkan Al Quran 30 Juz Hanya 6 Bulan Saja, Ujian Kertasnya Kosong
Baca juga: Syahrini Kerap Tampil Glamor, Mertua Reino Barack Justru Kepergok Pakai Jaket Murah Berwarna Lusuh
Baca juga: Sosok Jamal Musiala, Wonderkid Bayern yang Jadi Rebutan Inggris dan Jerman: Pencetak Gol Termuda
"Jika (orang tuanya) tidak ketemu dan penyelidikan sudah selesai, nanti akan kita adopsikan kepada mereka yang ingin mengadopsi dengan syarat yang berlaku," lanjutnya kepada TribunJatim.com.
Syarat-syarat yang dimaksud adalah calon orang tua merupakan pasangan dengan usia pernikahan minimal lima tahun.
"Usia calon orang tua 30 sampai 50 tahun, mampu secara sosial ekonomi, ada surat keterangan Dinsos Kabupaten, ada surat keterangan surat jiwa dari psiakter," lanjutnya kepada TribunJatim.com.
Selain itu, calon pengadopsi juga harus memiliki surat keterangan dari dokter bahwa sulit mendapatkan momongan.
"Tapi karena permintaan adopsi dari Ponorogo untuk anak ini sudah banyak, maka akan diprioritaskan (calon orang tua) dari Ponorogo," jelasnya kepada TribunJatim.com.
Sementara itu, Direktur RSUD Dr Harjono Ponorogo Made Jeren menuturkan jika Nur telah mendapatkan perawatan maksimal di RSUD Dr Harjono.
"Karena bayi ini sehat, maka akan lebih baik jika perawatan dilakukan di luar rumah sakit. Karena rumah sakit adalah tempat untuk orang sakit," jelas Made.
NASIB Pilu Melisa Istri Penganiaya Perawat Terancam Susul JT di Penjara, Digugat Ngaku Bos Kosmetik |
![]() |
---|
Cuma Rizwan-Ferdi yang Disayang Nathalie Holscher, Putri Delina dan Iky Tak Disebut? Oma: Manusiawi |
![]() |
---|
Akhir Fatal Jika KRI Nanggala 402 di Kedalaman 500 M Lebih, 'Cukup', Penyebab Tumpahan Minyak Dikuak |
![]() |
---|
Cerita Markonis Asal Madiun, Puluhan Tahun Menyelam Bersama KRI Pasopati |
![]() |
---|
Pesta Berdarah Ultah Ayah, Mata Kakak Ditusuk Besi, Abang Dibacok, Tak Jelas Pemicu Emosi Adik |
![]() |
---|