Tak Mengindahkan Klakson Masinis, Pria di Malang Tewas Tertabrak Kereta, Tergeletak di Tengah Rel
Tak mengindahkan klakson masinis, pria di Malang tewas tergeletak di tengah rel kereta api, sempat terpental, diduga bunuh diri.
Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: Dwi Prastika
Reporter: Erwin Wicaksono | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Sesosok mayat tak dikenal berjenis kelamin laki-laki ditemukan tergeletak di perlintasan kereta api Desa Tunjungtirto, Kecamatan Singosari, Malang pada Rabu (24/2/2021).
Kapolsek Singosari, Kompol Octa Panjaitan menduga, motif korban adalah bunuh diri.
Mayat laki-laki tak dikenal tersebut diperkirakan berusia 50 tahun.
"Pasalnya, masinis sudah mencoba mengklakson korban agar menghindar, namun tidak diindahkan. Sebaliknya, ia (korban) justru pindah ke tengah perlintasan," terang Kompol Octa Panjaitan ketika dikonfirmasi.
Kata Kompol Octa Panjaitan, saat kejadian berlangsung, korban berjalan dari arah selatan, berlawanan dengan kereta api.
Gelagat korban tersebut mengindikasikan jika korban sengaja mengadang kereta api.
Baca juga: 133 ODGJ RSJ Lawang Malang Positif Covid-19, Dari Mana Penularannya? Begini Penjelasan dr Tiwik
Baca juga: 35 Anggota DPRD Kota Malang Jalani Vaksinasi Covid-19 Tahap Kedua, 9 Orang Tak Lolos Persyaratan
Kereta Api Penataran Jurusan Surabaya-Blitar pun melintas.
Tubuh korban tertabrak kereta api. Hingga akhirnya terpental sejauh 500 meter.
Hingga kini jajaran Polsek Singosari masih menyelidiki identitas korban.
Identitas korban sukar diketahui karena minimnya saksi yang berada di tempat kejadian perkara.
"Saksi hanya masinis kereta api. Saksi menyatakan korban mengenakan baju berwarna biru bermotif dongker," tutup Kompol Octa Panjaitan.
Baca juga: Remaja 17 Tahun di Malang Membabi Buta Sayat Tubuh Mantan Majikan Hingga Tewas, Polisi: Direncanakan
Baca juga: Bandel, Banyak Warga Beraktivitas di Dalam Alun-alun Kota Malang, Satpol PP Padahal Rutin Keliling