Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Gus Baha : Hukum Megaji Secara Online

Gus Baha sejak kecil sudah mendapat ilmu dan hafalan Alqran dari ayahnya, KH. Nursalim Al-Hafidz. Maka tidak heran apabila Gus Baha jadi ahli tafsir

Penulis: Yoni Iskandar | Editor: Yoni Iskandar
yoni Iskandar/Tribunjatim
Gus Baha dan Gus Firjoun saat di Haul KH Achmad Shiddiq Jember 

Hafal Al Quran Secara Singkat

Kita ketahui, keistimewaan Gus Baha mengaji tafsir Al Quran pada kutipan ayat-ayat tanpa membaca. Artinya beliau hafal dan paham maknanya.

Hanya kiai ‘alim yang berani berceramah di depan ribuan orang tanpa teks dan menafsirkan ayat seketika itu juga berdasarkan pemahaman yang dimilikinya.

Artinya perspektif keilmuan dan basis informasi pengetahuan terhadap sebuah materi bahasan sudah dikuasainya.

Ternyata Gus Baha, menghatamkan Al Quran hanya dalam waktu 6 blan saja.

Hal itu diceritakan Gus Syafi’ bin Kiai Misbah Ahmad, pengasuh pesantren Al Hidayah, Ketegan, Sidoarjo.

Saat Jadzab adalah suatu istilah dalam dunia tasawuf yang berarti suatu keadaan di luar kesadaran (keistimewaan) atau saat Gus Baha punya keistimawaan dan diluar nalar akal.

Gus Baha menghafalkan Al-Quran hanya enam bulan. Beliau Sering deres (menghafal) Al-Qur’an sambil mengajak Gus Syafi berjamaah.
Cara membacanya dengan tartil. Biasanya kalau Mbah Mun (KH Maimoen Zubair) menjadi imam salat, Gus Baha dan Gus Syafi', iadah (mengulangi) jamaah dengan ikut salat Mbah Mun.

Bahkan Gus Syafi' yang setor hafalan Al-Qur’an ke Gus Baha ini, ia sering juga disuruh nyemak hafalan Gus Baha. Artinya Gus Baha nglalar hafalan plus sekalian mengajar Gus Syafi'i.

Ada yang menarik, ketika Gus Syafi mau setor hafalan, Gus Baha meminta agar hafalannya dimulai dari juz 16 sampai 30.

Saat ditanya kenapa begitu, jawab Gus Baha, “Sudah tua, menghafalkan dimulai dari juz 16 agar sesuai konteks.”

Saat Gus Baha sudah hafal Al-Qur’an, beliau pernah jadzab. Saat itu Gus Syafi ujian akhir kelas tsanawiyah dan berbarengan dengan Gus Baha yang juga ujian di kelas Aliyah.

Lembar kertas ujian beredar, dan oleh Gus Baha hanya diisi dengan tulisan ????? ???? ??????? lalu kertas dikumpulkan. Kemudian Gus Baha masuk ke Ndalem Mbah Mun yang sedang banyak tamu. Gus Baha salaman ke Mbah Mun dan setelah itu mengambil air milik Mbah Mun langsung diminum.

Sambil tertawa kecil Mbah Mun bilang, “Lapo, Lapo Baha..”

Waktu jadzabnya berbarengan saat menghapalkan sahih Muslim jilid dua. Waktu jadzab (keistimewaan), bibir Gus Baha sering nderes (membaca) Al-Qur’an dan masa bodoh dengan sekitar.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved