Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Harga Cabai Rawit di Jatim Mulai Turun Tapi 'Masih Pedas', Di Pasar Wonokromo Rp 70 Ribu/Kg

Harga cabai rawit di Jawa Timur 'masih pedas'. Di Pasar Wonokromo Surabaya harganya setara harga daging ayam kampung.

Penulis: Fikri Firmansyah | Editor: Hefty Suud
TRIBUNJATIM.COM/FIKRI FIRMANSYAH
Tami (62) satu diantara pedagang bumbu dapur yang berjualan di Pasar Wonokromo saat ditemui TribunJatim.com, Kamis (25/2/21). 

Reporter: Fikri Firmansyah | Editor: Heftys Suud

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Sempat mengalami kenaikan pada beberapa hari yang lalu, hari ini, Kamis (25/2/21) harga cabai rawit di Jawa Timur mulai berangsur turun.

Berdasarkan pemantauan TribunJatim.com, di Pasar Wonokromo Surabaya, harga cabai rawit sudah setara harga daging ayam kampung per kg, yakni Rp 70 ribu/kg.

Sedangkan beberapa hari sebelumnya harga cabai rawit hampir seharga setara harga daging sapi perkilonya, yakni Rp 90-100 ribu/kg.

Baca juga: Satu Hari Jelang Dilantik Sebagai Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi Gelar Khataman Al-Quran

Baca juga: Jadwal Acara TV Besok Jumat, 26 Februari 2021: Pagi-Pagi Ambyar di Trans TV hingga Ikatan Cinta RCTI

Tarsih (62) satu diantara pedagang bumbu dapur yang berjualan di Pasar Wonokromo mengatakan, sekarang harga cabai rawit sudah Rp 70 ribu.

"Harga itu mengalami penurun tepat Rabu dini hari mas," ujar Tarsih kepada TribunJatim.com, Kamis (25/2/21) di Pasar Wonokromo.

Wanita paruh baya yang sudah berjualan bumbu dapur selama 37 tahun itu membenarkan, harga cabai rawit sebelumnya memang sempat seharga daging sapi, yakni kisaran Rp 80-90 ribu perkilo.

Baca juga: Warga Isolasi Mandiri Akibat Covid-19, Dapat Bantuan Semnako Dari Dinsos Kota Kediri

Baca juga: Ambil Alih Kemudi, Didik Ludianto Siap Jawab Tantangan Pimpin Persela Lamongan di Piala Menpora 2021

Kendati sudah turun, Tarsih mengatakan, bahwa harga Rp 70 ribu/kg ini masih terbilang mahal.

"Karena normalnya itu Rp 50-55 ribu/kg," sambung dia.

Hal yang sama juga diutarakan oleh Tami (62), pedagang penjual bumbu dapur lainnya di Pasar Wonokromo.

Tami juga telah berjualan bumbu dapur sangat lama di Pasar Wonokromo, yaitu selama 42 tahun.

Tami mengatakan, memang harga sudah turun, dari sebelumnya di 80-90 ribu/kg, kini sudah 70 ribu/kg.

"Kendati demikian, harga itu bagi saya masih mahal, sebab normalnya itu Rp 50 ribu/kg," imbuhnya.

Ia juga mengakui, meski sudah turun diharga Rp 70 ribu/kg, pembeli cabai rawit langganannya sampai hari ini masih mengurangi jumlah cabai yang dibeli, dari biasanya sekilo, kini hanya beli setengah kilo.

"Kondisi itu berarti, harga sebesar Rp 70 ribu/kg ini dinilai mereka masih mahal," ucap Tami.

Tami menambahkan, baginya naik turunnya harga cabai sudah menjadi masalah langganan tiap tahunnya.

"Namun, dimasa seperti ini, kondisi itu berbeda, karena kan ini masih musim virus Corona, jadi kalo harga-harga bumbu dapur yang saya jual terus naik, ya ibarat sudah jatuh ketimpa tangga mas," tuturnya.

Untuk diketahui, tak hanya Surabaya, berangsurnya penurunan harga cabai rawit juga dialami beberapa daerah lainnya, namun memang harganya 'masih pedas' alias belum kembali normal yang umumnya hanya berkisar di Rp 50-55 ribu/kg.

Berdasarkan pantauan TribunJatim.com disitus resmi Siskaperbapo milik Disperindag Jatim, tepat pukul 12.30 WIB, Kamis (25/2/21), penurunan harga cabai rawit juga terjadi di Pasar Baru, Kota Gresik dan Pasar Kronong, Kota Probolinggo.

Harga cabai rawit di Pasar Baru, Kota Gresik kini dihargai 85 ribu/kg, sebelumnya mencapai Rp 90 ribu/kg.

Sedangkan, di Pasar Kronong, Kota Probolinggo, kini cabai rawit dihargai 75 ribu/kg, sebelumnya mencapai Rp 90 ribu/kg.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved