Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Atap Gedung Kesenian Batu Rusak Nyaris Roboh, BPBD Antisipasi Korban dengan Pita 'Dilarang Masuk'

Atap beton Gedung Kesenian Batu rusak nyaris roboh. Kepala BPBD Agung Sedayu ungap area dipasang pita pembatas untuk mencegah adanya korban.

Penulis: Benni Indo | Editor: Hefty Suud
SURYA/BENNI INDO
Kondisi gedung kesenian Kota Batu yang bagian atasnya hampir ambrol. 

Reporter: Benni Indo | Editor: Heftys Suud

TRIBUNJATIM.COM, BATU – Atap beton Gedung Kesenian Batu rusak. Bahkan kondisinya menggantung dan nyaris jatuh, Senin (1/3/2021).

Pantauan TribunJatim.com di lokasi, ada garis pembatas yang bertuliskan BNPB di lokasi.

Namun pada Senin siang, tidak terlihat ada aktivitas perbaikan kondisi bangunan yang rusak.

Baca juga: Respons Eri Cahyadi Soal PR Dari Gubernur Jatim, Hal Ini yang Akan Dilakukan Pemkot Surabaya

Baca juga: Jadi Primadona Pengguna, Seluruh Layanan Halodoc Meningkat Sepanjang Tahun 2020

Informasi yang diperoleh di lapangan, kerusakan itu terjadi akibat terpaan angin disertai hujan deras selama beberapa hari belakangan ini.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Batu, Agung Sedayu menjelaskan, pemasangan pita pembatas untuk memberi jarak aman agar tidak terdapat korban.

Di samping itu, juga sebagai tanda pemberitahuan akan adanya kondisi yang tidak normal pada bagian gedung.

"Kami pasang garis BPBD di bagian depan Gedung Kesenian, agar warga tidak ada yang duduk- duduk ataupun memarkir kendaraannya di sana. Ini untuk mencegah adanya korban jika sewaktu- waktu atap beton itu roboh,"ujar Agung, Senin (1/3/2021).

Baca juga: Hari Pertama Bupati Muda Kediri Blusukan ke Jeglongan Sewu, Agustus 2021 Targetkan Selesai Perbaikan

Baca juga: Piala Menpora 2021 Jadi Panggung Buat Talenta Muda Persebaya, Aji Santoso: Persiapan Kompetisi

Agung menjelaskan, BPBD Batu berkoordinasi dengan dinas terkait untuk mengatasi kondisi gedung yang rusak. Pasalnya, material atap yang terbuat dari beton tidak mudah untuk diperbaiki.

"Sekda telah menunjuk tim untuk melakukan kajian dan evaluasi perbaikan serta perawatan gedung kesenian ini," tambah Agung.

Langkah pengamanan terhadap gedung kesenian ini penting dilakukan. Gedung kesenian masih digunakan oleh para pelaku seni di Kota Batu. Beberapa waktu sejumlah sudut bangunan memang sedang diperbaiki, namun masih belum menyeluruh.

Koordinator Gedung Kesenian, Agus Purwanto mengatakan ada sekitar 450 seniman yang berlatih secara rutin di lokasi.

Masing- masing komunitas juga telah memiliki jadwal berlatih di gedung kesenian setiap minggunya.

Pada Senin, ada latihan bagi para dalang. Kemudian Selasa digunakan untuk sanggar tari dan karawitan. Kamis untuk latihan Jaran Kepang, dan Jumat ada Seni Reog.

"Kemudian setiap tiga bulan sekali diadakan Malam Kesenian, sebagai media untuk melihat hasil latihan mereka yang telah dilakukan selama sebulan,"ujar Ipung, panggilan akrabnya.

Selain kesenian tradisional, gedung kesenian juga dijadikan ajang bereksplorasi bagi para pelaku seni modern.

Diantaranya adalah seni film digital, beberapa rumah produksi film juga menjadikan gedung kesenian sebagai tempat pembuatan film.

"Saat ini kami sedang mempersiapkan untuk membuat film digital tentang kesenian di Kota Batu,"ujar owner dan produser Black Studio.id, Andhika Arisfianto saat sedang mempersiapkan pengambilan gambar di GKB bersama kru-nya.

Para pelaku seni modern ini berharap agar perbaikan gedung bisa segera dilakukan, termasuk dengan perbaikan pengelolaan. Gedung Kesenian di Kota Batu memang terlihat jauh dari perawatan yang baik.

"Dengan pengelolaan yang lebih baik diharapkan kami tidak kesulitan lagi dalam mengurus perizinan pemanfaatan Gedung Kesenian Batu,” harap Andhika. 

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved