Virus Corona
Diminta Tes Swab Lewat Dubur, Diplomat AS Merasa Dipermalukan, 'Tak Bermartabat', China Membantah
Diplomat AS merasa dipermalukan saat diminta tes swab lewat anus, disebut 'tak bermartabat', China membantah.
Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Sejumlah kota setempat menggalakkan metode tersebut untuk mendeteksi Covid-19 sebelum perayaan Tahun Baru Imlek.
Untuk mengambil sampel, alat swab harus dimasukkan ke dalam rektum sedalam tiga sampai lima sentimeter, dan diputar beberapa kali.
Setelah menggerakannya setidaknya dua kali, alat itu diambil dan dimasukkan ke wadah sampel.
Prosesnya disebut hanya sekitar 10 detik.
Beijing disebut menggunakan metode tersebut lebih sering setelah seorang bocah sembilan tahun dinyatakan positif virus Corona pada Januari 2021.
Otoritas setempat menyatakan, dalam beberapa hari, tiga juta orang di tiga distrik ibu kota diperiksa guna mencegah penyebaran Covid-19.
Baca juga: Nasehat Maia Soal Anak Mulan Baru Terkuak, Momen Al Ghazali Kabur Lihat Safeea, Mulan Berkaca-kaca
Pakar infeksi pernapasan Li Tongzeng pada Januari lalu mengatakan, metode ini efektif karena virus kadang masih bercokol di kotoran manusia.
Li Tongzeng mengatakan bahwa metode swab anal dapat meningkatkan tingkat deteksi dan menurunkan kemungkinan diagnosis yang terlewat.
"Tentu swab anal tidak senyaman swab tenggorokan."
"Jadi swab anal hanya digunakan pada individu di area karantina utama," kata Li Tongzeng, sebagaimana dilansir dari Newsweek.
Li Tongzeng menambahkan, swab anal digunakan untuk mengurangi hasil pengetesan Covid-19 yang palsu.
"Apa yang kami temukan adalah bahwa pada beberapa pasien yang terinfeksi, virus Corona bertahan lebih lama di saluran pencernaan atau kotoran mereka, daripada di saluran pernapasan," kata Li Tongzeng.
Namun, akurasi dan efisiensinya dipertanyakan pakar lain, seperti Wakil Direktur Departemen Biologi Patogen di Universitas Wuhan, Yang Zhangiu.
Kepada Global Times, Yang menerangkan, tes swab dari hidung dan tenggorokan masih terbukti efektif, karena virus itu berada di sistem pernapasan.
Dia menjelaskan memang terdapat kasus di mana virus dengan nama resmi SARS-Cov-2 ini ditemukan di kotoran manusia.
"Tetapi tidak ada bukti yang menyatakan bahwa virus tersebut ditularkan melalui sistem pencernaan," papar dia.
Baca juga: Tersangka Unggah Status Berdoa di Malam Bunuh Gadis Bandung di Hotel, Istri Cuci Baju Eksekusi Suami
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Diplomat AS Mengaku Diminta Tes Swab dari dubur oleh China dan China Bantah Wajibkan Diplomat AS Dites Swab Anal.