Hampir 30 Tahun Derita Hipospadia, Begini Kisah Hidup Perjuangan Masa Kecil Aprilia Manganang
Aprilia Manganang akhirnya bisa bernapas lega karena apa yang dia impikan selama ini telah terwujud.
Editor: Taufiqur Rochman
TRIBUNJATIM.COM - Kegembiraan tengah menyelimuti mantan atlet voli putri Nasional, Aprilia Manganang.
Eks pemain PGN Popsivo Polwan itu akhirnya bisa bernapas lega karena apa yang dia impikan selama ini telah terwujud.
Aprilia Manganang mengaku sangat bersyukur setelah menjalani operasi untuk menangani hipospadia yang dideritanya.
Baca juga: Dapat Restu dari Dokter, Marc Marquez Siap Comeback di MotoGP 2021?
"Ini momen yang sangat saya tunggu. Saya sangat bahagia. Saya berterima kasih kepada semua dokter yang sudah membantu saya," ucap Aprilia Manganang.
Aprilia Manganang pun menuturkan jika telah menunggu momen ini selama 28 tahun.
"Selama 28 tahun, saya sudah menunggu hal ini. Saya bersyukur karena tahun ini bisa tercapai," tutur Aprilia Manganang.
Aprilia Manganang lahir pada 27 Maret 1992 di Tahuna, Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi Utara dan ditetapkan berjenis kelamin perempuan.
Dia merupakan anak dari pasangan Akip Zambrut Manganang dan Suryati Lano.
Saat itu, ayahnya hanya bekerja sebagai buruh tani lepas sedang sang ibu menjadi asisten rumah tangga dan berjualan pisang goreng.
Baca juga: Jadwal Lengkap Piala Menpora 2021 - Fix, Duel Arema FC vs Tira Persikabo Jadi Laga Pembuka
Faktor ekonomi ini dan keterbatasan fasilitas rumah sakit saat Aprilia lahir, memaksanya mengalami hipospadia selama 28 tahun.
Bahkan saat kecil, Aprilia harus ikut bekerja keras untuk mencukupi kebutuhan keluarga.
Dia membantu ibunya berjualan pisang goreng dengan berjalan kaki.
Terkadang ikut membantu ayahnya mencangkul di ladang hingga memanjang dan mengupas pohon kelapa.
Beruntung Aprilia mengenal olahraga voli yang pelan-pelan membantunya memperbaiki perekonomian keluarga.