Pimpinan Aliran Hakekok Simpan Kondom, Ajak 16 Orang Ritual Mandi Bareng Tanpa Busana, Ada Anak-anak
Mengapa pimpinan aliran Hakekok simpan kondom? Diketahui ajak 16 orang ritual mandi bareng tanpa busana, ada anak-anak.
Penulis: Alga | Editor: Sudarma Adi
Para warga tersebut memiliki ajaran Hakekok yang diketuai oleh pria berinisial A (52) yang sudah diamankan.
"Untuk ajarannya, menganut ajaran Hakekok, dibawa oleh saudara E, almarhum."
"Diteruskan saudara A, dengan ajaran Balatasutak di Kecamatan Cibaliung, dan Kabupaten Bogor," kata dia, saat ditemui di Mapolres Pandeglang.
Baca juga: Nikita Mirzani Senang Rumah Dipo Latief Disatroni Polisi, Desak Gerebek Geng Motor Mantan Suami Juga
Polisi juga menemukan barang bukti berupa keris, kemenyan, hingga alat kontrasepsi berupa kondom di rumah pimpinan aliran Hakekok, A (52), dan pengikutnya.
"Kami menemukan pada saat pengamanan. Di situ ada alat kontrasepsi seperti kondom, keris, dan kemenyan," ujar Riky di Mapolres Pandeglang, Jumat (12/3/2021).
Riky mengatakan, pihaknya masih melakukan rangkaian pemeriksaan serta mendalami temuan barang bukti alat kontrasepsi kondom tersebut.
"Kami masih dalam pendalaman, untuk apa alat itu disimpan?"
"Nanti kami akan kembangkan kembali apabila sudah menemukan jawabannya," ujar Riky.

Baca juga: Pantas Anak Presiden Bertekuk Lutut, Tabiat Nadya Dikuak Sahabat Cepat, Felicia Mundur Teratur
Warga sekitar, Imah (40) memberikan pengakuan mengenai aliran Hakekok.
Awalnya, ia kaget saat pimpinan Hakekok berinisial A serta belasan pengikutnya ditangkap polisi.
Menurutnya, kejadian tersebut dilakukan pada siang hari menjelang sore.
"Kaget, karena saya juga tidak tahu ada apa sebenarnya."
"Posisinya di situ lagi ngejemur pakaian, tiba-tiba polisi datang dan menangkap," ujarnya saat ditemui di rumahnya di Desa Karangbolong, Kecamatan Cigeulis, Pandeglang, Jumat (12/3/2021).

Baca juga: Kejam Pria Perkosa ABG 9 Jam Berturut-turut, Berterima Kasih ke Hakim saat Diadili, Ortu Korban Pilu
Imah mengatakan, sosok A terbilang tertutup.
A terbilang sangat jarang keluar rumah dan tidak pernah mengikuti acara pengajian rutin yang dilakukan oleh warga sekitar.