Pemain Tottenham 'Mampir' ke Jembatan Kedungkandang, Pemkot Malang: Biar Sedihnya Terobati

Reporter: Rifky Edgar I Editor: Ndaru Wijayanto

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Fly over Jembatan Kedungkandang di Kota Malang kembali viral di jagat media sosial.

Kali ini, akun twitter resmi klub sepakbola asal Inggris Tottenham Hotspur untuk Indonesia, @Spurs_ID menandai lokasi fly over Kedungkandang.

Dalam postingan akun Spurs_ID menunjukkan foto pemain Tottenham Hotspur, Steven Bergwijn sedang berpose di depan lukisan mural bergambar dirinya.

Akan tetapi, lokasi foto pemain asal negeri kincir angin tersebut bukanlah di Malang, jika dilihat dari lukisan graffiti dibelakangnya.

Hanya saja, akun Spurs_ID, menandai lokasi di fly over Kedungkandang dengan nada bercanda melalui cuitannya.

"Jembatan Kedungkandang, Malang,"

"Sam @StevenBergwijn numpang lewat ya. (Emoticon senyum)," tulisnya.

Postingan tersebut mendapatkan respon dari Pemerintah Kota Malang @PemkotMalang.

Pemkot Malang menulis "monggo mampir kalau transit dari Zagreb, biar sedihnya terobati indahnya #kotaMalang," tulis akun @Pemkot Malang sembari menunjuk kolase graffiti di fly over Kedungkandang.

Pasalnya, Tottenham baru tersingkir di babak 16 besar Piala Europa 2021 setelah takluk 0-3 dari tim tuan rumah Dinamo Zagreb. Padahal anak asuh Jose Mourinho menang 2-0 pada leg pertama.

Hal itu pun mendapatkan beragam respon dari netizen Twitter.

Pasalnya, lukisan mural yang berada di fly over Kedungkandang belakangan ini mendadak viral di media sosial.

Setelah netizen banyak yang mengedit mural di fly over Kedungkandang dengan meme kocak.

Seperti diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kota Malang kini sedang menggarap dinding fly over Kedungkandang dengan lukisan graffiti.

Program tersebut merupakan Corporate Social Responsibility (CSR) dari PT Inti Daya Guna Aneka Warna atau Indana Paint. 

Dalam mempercantik bawah fly over Kedungkandang, Pemkot Malang tidak hanya melibatkan komunitas saja. Akan tetapi juga masyarakat sekitar.

Wali Kota Malang, Sutiaji menyampaikan, bahwa graffiti ini nantinya bisa memperkuat nilai kebersamaan dan kegotongroyongan dalam karyanya. 

“Harapannya setiap orang lalu lalang, orang yang liat disini bisa menancapkan itu saat melihat. Membaca pesan-pesan yang bisa membuat sikap kita berubah dari yang tidak baik menjadi baik, dari tidak kuat menjadi kuat, dari asalnya bercerai berai menjadi satu, dari asalnya iri, dengki, hasut, kesombongan semua kita lebur jadi kebersamaan” ujarnya.

Selain mengapresiasi kegiatan tersebut, Sutiaji juga mengecam graffiti liar yang ada di Kota Malang.

“Secara tidak langsung kita mengecam coretan-coretan di dinding-dinding milik orang yang nilai seninya hilang. Dan itu semua tidak sesuai dengan nurani dan fitroh kemanusiaan," tandasnya.