Jelang Pembukaan Sekolah Tatap Muka, Pemkot Kebut Vaksinasi untuk Guru
Pemerintah Kota Surabaya mengebut pelaksanaan vaksinasi kepada guru. Ini dilakukan jelang pembukaan sekolah tatap muka dalam waktu dekat ini.
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Ndaru Wijayanto
Reporter: Bobby Koloway I Editor: Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pemerintah Kota Surabaya mengebut pelaksanaan vaksinasi kepada guru. Ini dilakukan jelang pembukaan sekolah tatap muka yang kemungkinan akan dilakukan waktu dekat.
"Kami melakukan vaksin untuk semua guru dulu. Persiapannya, itu dulu sehingga para tenaga pendidik kita aman," kata Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi di Surabaya, Rabu (24/3/2021).
Terkait aturan teknis, Pemerintah Kota Surabaya tak terburu-buru. Misalnya, waktu sekolah tatap muka dimulai hingga jumlah peserta di tiap kelas.
Pemkot masih akan menunggu regulasi dari pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi.
"Kita juga menunggu dari pemerintah provinsi juga, antara pemerintah provinsi dan pusat harus sama. Tidak ada yang jalan sendiri-sendiri," kata Cak Eri Cahyadi.
Sebelumnya, pada Senin (22/3/2021), Pemkot menerima 11.770 vial vaksin Sinovac, serta 10.000 vial AstraZeneca. Ini masuk gelombang kedua vaksinasi di Surabaya.
Cak Eri Cahyadi mengatakan, sejak Selasa (23/3/2021), vaksin menyasar pedagang, guru dan dosen di Kota Pahlawan.
Pihaknya berharap penyuntikan vaksin kepada pedagang dan pelayan publik bisa segera rampung.
"Saya berharap tahapan ini bisa cepat selesai. Sehingga untuk pedagang bisa berjualan merasa nyaman, untuk pendidikan sebelum tahun ajaran baru juga bisa merasa yakin pada waktu masuk tatap muka," kata Cak Eri yang juga mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini.
Ketua Komisi D DPRD Kota Surabaya Khusnul Khotimah menegaskan bahwa paling lambat pembelajaran tatap muka di sekolah Surabaya pada awal tahun ajaran baru.
Sebagaimana keputusan bersama empat menteri, perlu memperhatikan tingkat risiko, penyediaan fasilitas layanan, hingga hal penunjang lain serta psikologis siswa demi keamanan penyebaran Covid-19 di lingkungan sekolah.
Keempat menteri itu adalah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Menteri Agama, Menteri Kesehatan (Menkes), dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri).
"Surabaya sudah menindaklanjuti keputusan empat menteri. Semua pihak juga sudah menyiapkan diri, Surabaya siap menggelar tatap muka," kata Khusnul.
Khusnul lantas merinci sejumlah teknis yang yang sebaiknya disiapkan oleh Pemkot Surabaya.
Misalnya, saat tatap muka nanti siswa dibatasi 50 persen dari jumlah satu rombongan belajar. Durasi pembelajaran di sekolah selama tiga jam. Satu minggu masuk tiga hari.
Jumlah siswa masuk dengan sistem shift. Bisa saja tiga hari untuk separo siswa, tiga hari separo yang lain. Semua wajib Bermasker. Posisi duduk diatur berjarak.