Bom di Makassar
Dalang Bom di Makassar, Daniel 'Mastermind' Teroris JAD, Profesi Tak Terduga, Kini Posisi Terendus
Akhirnya terkuak siapa dalamg di balik bom di Gereja Katedral Makassar, Daniel Chaniago telah ditetapkan sebagai 'mastermind' oleh Densus 88.
Penulis: Ignatia | Editor: Sudarma Adi
"Mereka menyasar gereja karena mereka kelompok Wahabi Takfiri yang christophobia atau tidak menyukai orang-orang non-Muslim," sambungnya.
Senada dengan Al Chaidar, pengamat terorisme dari Universitas Indonesia, Muhammad Syauqillah, juga menduga pelaku pengeboman di Gereja Katedral Makassar terkait dengan kelompok JAD yang kerap menyasar tempat ibadah.
Namun demikian, aksi itu tidak semata dilakukan atas dasar balas dendam tapi sebagai "amaliyah (aksi) menjelang bulan Ramadan".
"Mereka mengganggap bulan suci Ramadan adalah waktu yang tepat karena di bulan-bulan inilah amal dilipatgandakan," tutur Muhammad Syauqillah kepada BBC News Indonesia.
"Ini bulan yang sakral untuk kelompok itu."
Tindakan pengeboman jelang bulan Ramadan, katanya, juga pernah terjadi pada 2019 lalu di pos pengamanan Tugu Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah.
Baca juga: Aksi Bom Bunuh Diri di Makassar, Menteri BUMN Erick Thohir Turut Prihatin: Tetap Jaga NKRI
Para pengamat ini sepakat bahwa
jumlah anggota kelompok JAD di Sulawesi Selatan masih cukup banyak kendati puluhan orangnya telah ditangkap Densus 88 Antiteror.
Sehingga tidak menutup kemungkinan akan adanya serangan lanjutan.
"Melihat persebaran jumlah mereka, akan ada serangan lain di pelbagai tempat dan kemungkinan di tempat-tempat yang ada Gereja Katedralnya apakah di Medan, Palembang, dan sebagainya," imbuh Al Chaidar.
Dia juga mengatakan perekrutan kelompok JAD di Indonesia sangat cepat dan jumlahnya berkali lipat.
Ia mencontohkan, jika dahulu dalam satu bulan mereka bisa merekrut dua hingga tiga simpatisan baru, maka sekarang mencapai puluhan orang.
UPDATE BERITA BARU SOAL BOM BUNUH DIRI DI MAKASSAR