Mantan Teroris Berikan Analisa Soal Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar: Akan Terjadi Lagi?
Mantan Teroris dan pentolan Jamaah Islamiyah (JI), Ali Fauzi memberikan analisa soal Insiden bom bunuh diri di depan Gereja Katedral di Makassar.
Penulis: Didik Mashudi | Editor: Ndaru Wijayanto
Reporter: Hanif Manshuri I Editor: Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Insiden bom bunuh diri di depan Gereja Katedral di Makassar menurut Mantan Teroris dan pentolan Jamaah Islamiyah (JI), Ali Fauzi masih terkait dengan aksi suami istri yang melakukan aksi pada Januari 2019 lalu.
Perakit bom yang diledakkan di depan Gereja Katedral pada Minggu (28/3/2021) dengan dua 'pengantin' termasuk perakit yang sangat profesional.
"Biasanya, dengan racikan dan ledakan yang begitu kuat, perakitnya adalah lulusan Philipina," kata Ketua Yayasan Lingkar Perdamaian (YLP), Ali Fauzi kepada Surya.co.id (Tribunjatim.com grup), Senin (29/3/2021).
Mereka (perakitnya, red), kata Manzi, sangat profesional. Bom itu bahkan sampai bisa membakar. Pelakunya saja, sampai putus kakinya, kepalanya, bahkan sampai tubuhnya rusak tidak dikenali.
Bom itu pressurnya, racikan dan tekniknya sangat kuat kemungkinannya dibuat oleh orang yang sangat berpengalaman.
Ali mengistilahkan, bagi perakit bom terdidik dan profesional, membuat layang - layang lebih sulit daripada merakit bom.
Mereka perakit bom itu cukup mudah mengkalkulasi berapa racikan yang dibutuhkan untuk menghancurkan sasaran.
Insidien di Makassar ini menunjukkan, perakitnya bomnya profesional, namun pengantinnya yang tidak profesional.
Ali melihatnya dari praktik pelaku, mestinya jika profesional pelaku tidak coba memaksa masuk. Padahal, gereja itu dijaga ketat.
Adik dari Trio Bomber Bali ini memunculkan analisanya terkait perakit bom, jika perakitnya diluar dua pelaku itu, maka masih ada kemungkinan akan terjadi insiden serupa.
"Yang penting ada sasaran bagi mereka," ungkapnya.
Makanya, saat ini menjadi tugas penting polisi adalah mencari siapa perakit bom tersebut.
"Semoga saja yang merakit bom bukan orang diluar dua pelaku itu, " ungkapnya.