Bom di Makassar
'Kumpul di Surga', Motif Akhir L Ledakkan Diri, Ingin Selamatkan Keluarga, Nasib Jasad Dikuak Pak RT
L (25), pelaku bom bunuh diri di Makassar menulis sebuah pesan sebelum beraksi ledakkan diri dengan bom pada Minggu (28/3/2021).
Penulis: Ani Susanti | Editor: Sudarma Adi
Masih di surat wasiat itu, L mengaku menempuh jalan itu (bom bunuh diri) untuk menyelematkan keluarganya.
"Istiqamah ki semua di jalan ini nah ummy, pitto (adik) dan keluarga ku yang saya cintai karena Allah, semoga Allah kumpul ki di surga dan semua sodarahnya dan keluargannya Bapak ku," tulis L.
Baca juga: Terjawab Keaslian Foto 2 Peledak Bom di Gereja Makassar, Polisi Buka Suara, Sosok Hasniawati Terkuak
Di sisi lain, nasib jasad L dan YSF, istrinya dikuak Ketua RT setempat.
L dan YSF yang jadi pelaku bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar rencananya akan dimakamkan di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
Ketua RT 1 tempat L tinggal, Nuraini mengatakan, seusai berhasil diidentifikasi oleh polisi, jasad pelaku bom bunuh diri itu langsung dimasukkan ke dalam peti.
Namun, jasad pelaku tersebut tidak lagi dibawa ke rumah kosnya ataupun rumah orangtua L yang berada di Kelurahan Bunga Ejaya, Kecamatan Bontoala.
"Ada di Maros sekarang karena langsung dimakamkan di sana, tidak dibawa ke sini (rumah pelaku)," kata Nuraini saat dihubungi melalui telepon, Senin (29/3/2021) malam.
Baca juga: Sosok Kosmas, Satpam Gereja Katedral Makassar yang Hadang Pelaku Bom, Terungkap Kondisinya Terkini
Nuraini mengatakan bahwa jasad L dan YSF dimakamkan di kampung ayah L.
Dia menyebut, polisi tidak lagi membawa potongan jasad pelaku untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Orangtua pelaku, kata Nuraini, saat ini juga sudah berada di rumahnya.
"Daripada di sini ribut-ribut lagi bede lebih baik ke Maros langsung. Diantar sama pengawas katanya," tambah Nuraini.
Kronologi
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono menjelaskan kronologi peristiwa bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Minggu (28/3/2021).
Menurut Argo kejadian terjadi pukul 10.20 Wita, selepas umat Gereja Katedral Makassar menjalankan ibadah Misa.
Pelaku berboncengan menggunakan sepeda motor matic dengan plat nomor DT 5984 MD.